RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Terkait dengan keluhan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengenai PDIP yang sering dikaitkan dengan PKI, merespon pernyataan itu Arief Poyuono, Wakil Ketua Umum Gerindra mengemukakan,”PDIP jangan salah tanggap, saya tidak menuduh kok PDIP itu sama dengan PKI,” kemukanya menjelaskan berdasarkan keterangan singkat, senin (31/7) sore. Jakarta
“Keberadaan PKI sendiri sudah selesai. Seharusnya menjadi sebuah koreksi bagi PDIP. Kok bisa PDIP yang merupakan Partai berideologi Pancasila sampai di kaitkan dengan PKI,” ungkapnya.
“tuduhan terhadap PDIP dikaitkan dengan PKI pasti tidak ada,” tandasnya.
Arief berperspektif terkait UU Pemilu yang menurutnya terkait persyaratan PT 20% sudah jelas terjadi penghilangan hak Konstitusi pemilih pemula pada Pilpres 2019 jika PT yang digunakan hasil Pemilu 2014 dan Pileg serta Pilpres bersamaan diadakannya.
Dimana, kemukanya kalau pemilih Pemula itu memiliki hak konstitusi untuk mengusung seseorang menjadi Capres dan saat Pilpres pemilih pemula tidak masuk dalam bagian rakyat yang mengusung capres 2019 dengan PT 20% yang mengunakan hasil Pemilu 2014
“Karena itu jangan dong Prabowo mengkritik UU Pemilu yang dianggap lelucon politik dan nipu rakyat, dikira ambisi menjadi Presiden. Kok Hasto sebagai Sekjen Partai anti kritik sih,” ungkapnya.
“Akan tetapi akibat pemaksaan kehendak dalam PT 20 % itu jadi sering disamakan dengan PKI. Coba haraplah lebih sadar dan jangan memaksakan lehendak diluar kewarasan maka,” paparnya.
“Nah biasanya sifat PKI itu anti kritik dan melanggar konstitusi, makanya wajar sehingga PDIP sering disamakan dengan PKI seperti keluhan Hasto kepada media saat menanggapi pernyataan Prabowo di Cikeas saat bertemu SBY, sebab sifat dasar PKI kan bertindak tanpa otak dan kurang waras serta melanggar konstitusi dan menipu rakyat dengan jargon kerakyatan,” pungkasnya.[Nicholas]
Comment