Panggilan Ibadah Kok Digubah?

Opini585 Views

 

 

 

Oleh: Siti Rahmah, Aktivis Muslimah

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Hallo sobat muda, ada yang sudah dapat kabar terbaru? Terkait apa tuch? Hayoo-hayoo update, kita sebagai generasi muda harus selalu melek perkembangan terkini apalagi jika itu menyangkut umat Islam. Kali ini ada kabar apa lagi ya?

Ternyata lagi heboh beredarnya video yang menampilkan acara musik yang ditayangkan oleh stasiun TV Korea Selatan, Mnet. Stasiun TV ini dituding meremix azan. Ya, video pembukaan acara musik bertajuk Street Woman Fighter itu menjadi perbincangan warganet.

Pasalnya, dalam video tersebut diduga terdapat suara azan yang diremix dan dijadikan sebagai musik latar. Terdengar suara azan yang telah diedit sehingga menyerupai musik remix.

Video tersebut membuat warganet Indonesia geram. Mereka mengecam Mnet yang dinilai mempermainkan suara azan. Menurut mereka hal tersebut tak pantas digunakan untuk latar musik. Sejumlah warganet di Indonesia pun murka dan meminta agar pihak Mnet meminta maaf.

Bahkan berdasarkan pantauan salah satu media online. Suara.com, tagar Mnetapologize langsung menggema sejak Rabu (8/9/2021). Hingga hari kamsi (9/9/2021) tagar tersebut masih memuncaki trending topic di Twitter. Tagar Mnetapologize itu terdapat 90,5 ribu cuitan dari warganet yang mengecam Mnet yang memasukan remix azan untuk musik latar.

Subhanallah. Padahal kita sebagai umat Islam begitu paham, bahwa suara adzan itu adalah panggilan untuk ibadah, suara yang menggema penuh kemuliaan. Astagfirullah, muslim mana yang tidak marah? Jika ajarannya dilecehkan.

Wajar aja stasiun TV itu menuai kecaman umat Islam, merespon hal itu MNet langsung minta maaf dan sebagai bentuk pertanggungjawaban bakal mengunggah ulang tayangan perdana Street Women Fighter dengan mengganti backsoundnya.

Melalui akun Instagram @mnet_dance, pihaknya memberikan penjelasan mengenai soundtrack yang mereka gunakan.

“Atas nama tim produksi Mnet Street Woman Fighter, kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus terkait soundtrack yang digunakan dalam pembukaan episode pertama Street Woman Fighter,” ujar Mnet.

Lebih lanjut, pihaknya akan mengganti musik latar yang digunakan dalam video yang telah diunggah.

“Mnet akan terus mendengarkan pendapat pemirsa di seluruh dunia,” pungkasnya.

Walaupun begitu, tatap saja pelecehan terhadap ajaran Islam ini terus berulang. Ya Allah sampai kapan ajaran Islam yang mulia ini terus menerus dinistakan?

Kemarin Alquran terus Rasulullah, gerakan salat, masjid, sekarang adzan. Hal itu enggak sekali dua kali loh, penistaan agama yang sering berulang menunjukkan bahwa nggak ada institusi negara yang mampu melindungi kehormatan agama Islam.

Kasus-kasus penistaan ajaran Islam hanya berakhir dengan permintaan maaf. Islam jadi bahan candaan dan lelucon yang enggak bermutu. Dalam hal kayak gini umat Islam cuma diminta tenang dan tidak terprovokasi, ya..gimana bisa?

Karena hal ini menyangkut masalah aqidah ya sobat muda. Justru kita wajib marah ketika agama kita dihina dan dinistakan.

Begini ya efek dari penerapan sistem kapitalisme. For your information ya sobat muda. Kapitalisme itu adalah pandangan hidup yang memandang hidup ini untuk meraih kepuasan materi yang sebanyak-banyaknya. Yang penting bermanfaat, yang penting menguntungkan dan menghasilkan, bisa memuaskan hawa nafsu. Hal itu sah-sah saja dalam sistem kapitalisme, walaupun harus melabrak aturan agama bagi mereka itu tidak masalah.

Karena yang menjadi asasnya adalah sekulerisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Jadi dalam sistem sekulerisme sering kita dengar istilah, jangan bawa-bawa agama, agama itu tempatnya di masjid, klo bawa agama kita nggak akan sukses dan yang lainnya.

Tentu saja sekulerisme ini bertentangan dengan ajaran Islam, karena dalam Islam justru kita harus senantiasa terikat dengan aturan Allah dalam segala aspek kehidupan. Jangan pernah kita meninggalkan Allah dalam kondisi apapun.

Nah, dari sekulerisme ini lahir paham-paham lainnya. Salah satunya liberalisme yang menganggap bahwa agama bukan sesuatu yang sakral yang wajib dijaga dan diutamakan. Menurut paham liberalisme manusia bebas menentukan apapun yang ingin dilakukan, diperbuat, dikatakan dan digunakan. Nggak peduli nabrak aturan agama. Manusia bebas melakukan yang mereka inginkan. Astagfirullah..

Sehingga dalam sistem kapitalisme yang mengusung sekulerisme dan liberalisme ini, jika kita marah karena agamanya dihina dianggap berlebihan, jika umat menuntut hukuman tegas bagi penista Agama umat diminta lapang dada, memberi maaf atau meredam dengan narasi umat Islam itu ramah, bukan pemarah.

Para penista agama mungkin banget terus-menerus bermunculan soalnya hukum yang kurang tegas. Jika penista agama ditindak tegas berbenturan dengan HAM dan kebebasan berpendapat. Tapi kalau enggak ditindak tegas, kebebasan pasti bablas dan gak terkontrol, jadi serba salah kan.

Beginilah lemahnya aturan buatan manusia, berkaca dari kasus penodaan agama yang sebelumnya terjadi negara cenderung pasif dan pihak berwenang juga nggak bergerak cepat mengatasi masalah penodaan agama.

Coba deh bandingkan jika ada pelaporan mengenai pasal ujaran kebencian dan penghinaan pada para pendukung penguasa, reaksinya tuh berbeda. Itulah yang dinilai masyarakat bahwa hukum saat ini tidak berpihak pada kepentingan umat Islam. Nggak adil.

Namanya aja hukum buatan manusia yang notabene lemah, terbatas, butuh yang lain plus sarat akan kepentingan. Dari sini Kita sadar, kita butuh banget diatur dengan aturan Allah yang secara Kaffah. Dalam sebuah institusi yang dalam Fiqih Islam disebut dengan Khilafah.

Salah satu yang akan dilakukan Khilafah adalah menjaga agama. Soalnya dalam Islam agama adalah sesuatu yang wajib dijaga dan dimuliakan. Khilafah gak akan membiarkan kasus penistaan agama tumbuh subur dan berulang.

Khalifah akan menerapkan sanksi tegas terhadap para pelaku biar kapok dan membuat yang lain nggak berani meniru. Ketegasan Islam terhadap penista agama bisa kita lihat dari sikap Khalifah Abdul Hamid, saat merespons pelecehan terhadap Rasulullah.

Pada pertengahan abad ke-18, Ada seorang sastrawan Perancis yang kontroversial yang selalu menyesatkan pemikiran umat Islam melalui karyanya. Ialah Francois Marie Aroute atau yang lebih dikenal sebagai Voltaire (1694-1778). Voltire akhirnya mengambil langkah nekat dengan mementaskan sebuah drama berjudul Le Fanatisme, ou Mahomet le Prophete (Fanatisme pada Nabi Muhammad).

Dalam karya seninya, ia menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok penipu yang senantiasa mengatasnamakan agama demi mencapai tujuan politiknya. Sebenarnya, hal ini ia tujukan sebagai sebuah satire atas sikap gereja dan penguasa saat itu yang senantiasa mengatasnamakan agama demi melegitimasi kekuasaan dan kedzalimannya, yang ia kemas dalam label Islam agar bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat dan tentu saja, menghindari kecaman pihak gereja dan penguasa.

Mendengar karya itu akan dipentaskan. Khalifah Abdul Hamid langsung memanggil duta besar perancis meminta penjelasan atas niat Prancis yang akan menggelar drama karya voltaire yang melecehkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tersebut. Beliau berkata pada duta perancia.

“Akulah khalifah umat Islam, Abdul Hamid. Aku akan menghancurkan dunia di sekitarmu Jika kamu tidak menghentikan pertunjukan tersebut.”

MasyaAllah seperti itulah sikap pemimpin Islam ketika agamanya dihina. Begitu tegas, sehingga tidak ada lagi yang berani menghina ajaran mulia ini. Dan tentu saja hal itu sejalan dengan tugasnya sebagai pemimpin. Dalam Islam pemimpin adalah perisai dimana orang-orang berlindung dibelakangnya. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Sesungguhnya Al Imam atau khalifah itu laksana perisai dimana orang-orang akan berperang di belakangnya mendukung dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya”. Hadits Riwayat Bukhari Muslim Nasa’i Abu Daud

Masya Allah hadirnya seorang khalifah pemimpin Daulah Khilafah itulah yang saat ini benar-benar kita butuhkan untuk menjaga Islam. Kabar gembira nya khilafah ini akan adalah lagi suatu saat nanti. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Setelah itu akan terulang kembali periode Khilafah ala minhaj nubuwwah kemudian Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam diam. ” hadis riwayat Ahmad.

So, yuk numpang Mulia dalam skenario Allah menegakkan kembali Khilafah ala minhaj nubuwwah caranya adalah dengan mengkaji Islam secara kaffah dan mendakwahkannya bersama kelompok dakwah islam ideologis.
Pahami agamamu Islam Kaffah.[]

Comment