Penulis: DR. H. Busyairi, Ali, S.H.I, M.H.I
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Sejak awal keberadaan zionis Israel di tanah Palestina telah menjadi entitas bar-bar, penjajah dan penjarah tanah rakyat Palestina.
Ide solusi dua negara yang digaungkan oleh barat dan sekutunya sedikit pun tidak ada hasilnya, bahkan wilayah Palestina tinggal tepi Barat dan jalur Gaza, itupun tidak memiliki otoritas kedaulatan sebagai negara dan dikontrol oleh rezim haram zionis Israel.
Masalah Palestina adalah tentang pendudukan/penjajahan, sehingga perlawanan rakyat Palestina kepada penjajah itu dipandang sebagai sebuah tindakan yang sangat rasional.
Hal ini dapat dianalogikan sebagaimana perampok yang mengusir kita dari rumah yang kita miliki secara sah lalu menjarah harta benda kita. Dengan logika ini, wajarkah kita membiarkan perampok tersebut menggasak rumah kita? Tentu dengan cara apapun kita akan mempertahankan yang menjadi hak kita.
Dalam kasus penjajahan israel terhadap Palestina, solusi dua negara menjadi langkah mundur dan irasional, kenapa? Karena pada dasarnya, di mana saja – para penjajah pasti ingin dan bernafsu menduduki seluruh teritorial yang dijajahnya.
Upaya zionis Israel yang mengancam melalui himbauan kepada rakyat Palestina agar mengosongkan Gaza kemudian mengungsi ke Sinai, Mesir – adalah strategi licik zionis untuk menduduki dan menguasai jalur Gaza secara menyeluruh dan menghapus peta Palestina dari dunia.
Pada akhirnya konsep dua negara bertetangga Palestina dan Israel hanya sebuah ilusi. Mereka, zionis israel itu – dengan kelicikannya tentu hanya ingin ada satu negara Israel.
Bangkitnya poros perlawanan Hamas dengan faksi faksi lain di Palestina dan mayoritas rakyat terkhusus Gaza di tengah gempuran zionis israel yang membabi buta itu mengindikasikan bahwa rakyat Palestina tetap mempertahankan hak mereka atas pendudukan zionis Israel.
Two state solution? No! Satu hal yang masuk akal adalah penjajah harus dienyahkan dari bumi Palestina. Tidak ada yang lain.
Setelah penjajah zionis israel hengkang dari Palestina, biarlah rakyat Palestina membangun negaranya dan mengadakan referendum demi terbentuknya sebuah negara berdaulat dan pemerintahan yang disepakati.
Mahkamah internasional harus memberi sanksi dan hukuman atas kejahatan perang yang dilakukan rezim zionis Israel. Zionis israel juga diwajibkan untuk mengembalikan seluruh properti rakyat Palestina. Dengan demikian, rakyat Palestina dapat hidup bersama – berdampingan dengan masyarakat Yahudi dan Nasrani seperti sebelumnya.
Jadi solusi dua negara yg diusulkan Amerika dan sekutunya adalah isapan jempol yang hanya menambah dan memperluas pendudukan di Palestina.
Kemerdekaan hakiki Palestina adalah hanya dengan enyahnya seluruh rezim haram zionis Israel dari tanah Palestina. Tidak ada solusi yang paling masuk akal kecuali One State solution (Satu negara) yaitu Palestina merdeka.[]
Comment