Palestina Memanggil, Kaum Muslim Wajib Membela

Opini292 Views

 

 

Penulis: Cika Kintan Maharani | Mahasiswi Ma’had Cinta Quran Center

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Bumi palestina kembali membara. Jumlah warga Palestina yang tewas akibat gempuran Israel bertambah menjadi sekitar 1.200 orang dengan hampir 5.000 orang lainnya terluka. Data jumlah warga Palestina yang tewas tersebut dirilis Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis pagi.

“Jumlah martir sudah mendekati angka 1.200 dan sekitar 5.000 orang terluka,” kata Wakil Menteri Kesehatan Yusuf Abu al-Reesh saat konferensi pers seusai mendatangi Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza untuk mengecek kondisi layanan kesehatan. Beliau juga mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas dan terluka adalah anak-anak, perempuan dan lansia. (Sumber : JPNN.com).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada bangsa Israel bahwa negaranya sedang dalam kondisi “berperang” melawan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Sementara itu, Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan  mengatakan bahwa israel dalam keadaan perang menyusul serangan mendadak Hamas.

Militer Israel juga mengatakan secara langsung kepada penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan wilayah bagian utara demi “keamanan dan perlindungan” mereka, saat pasukan Tel Aviv berkumpul menjelang serangan darat. Israel telah mengumumkan pengepungan total terhadap gaza, memutus pasokan air, makanan dan listrik.

Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi sejak Rabu (11/10) karena kekurangan bahan bakar minyak (BBM). Israel telah menyetop seluruh pasokan bahan bakar, air dan makanan ke Gaza sejak beberapa hari sebelumnya.

Menteri Energi Israel, Israel Katz mengatakan bahwa pengepungan Gaza tidak akan mereka akhiri hingga warga mereka yang disandera Hamas dibebaskan. (Sumber : BBC.com)

Konflik Israel-Palestina sudah terjadi bertahun-tahun lamanya tapi tak kunjung selesai hingga detik ini. Sudah ratusan bahkan ribuan muslim Palestina menderita.

Pencanangan Israel sebagai negara pada 1948, disusul Perang Enam Hari (1967) yang penuh sandiwara, menjadi awal penjajahan legal atas tanah Palestina. Sejak saat itulah, tanah yang dimuliakan Allah karena ada Al-Aqsa, menjadi tanah jihad yang menumpahkan darah ribuan syuhada.

Serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap wilayah Gaza ini memang bukan yang pertama kali, sudah ratusan bahkan ribuan kali serangan dilancarkan oleh Israel dan merusak wilayah yang ditempati oleh kaum muslim, menewaskan ibu-ibu di Gaza, anak-anak dan saudara-saudara perempuan kita digaza dan saudara-saudara kita muslim lainnya disana.

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menyuarakan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi dalam dua hari terakhir.

“Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia di akun resmi platform X seperti dikutip Minggu (8/10).

Dalam pernyataan resmi Kemenlu mengatakan bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel harus segera dicapai. Salah satunya dengan merunut kembali akar persoalan yang menyulut konflik di Gaza. (Sumber : Katadata. Co.id)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan kapal induk untuk membantu Israel yang berperang melawan Hamas di wilayah Palestina. Erdogan juga mengkritik blokade Israel di Gaza. Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023).

Erdogan mengkritik blokade Israel di Gaza dan mengatakan bahwa pemutusan listrik dan air melanggar hukum hak asasi manusia internasional. (Sumber : detiknews).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Zambry Abdul Kadir dengan tegas mengecam Israel dengan menyebutnya “melakukan kekejaman yang keterlaluan”.

Selain menyerang wilayah itu habis-habisan, Israel memotong alur masuk bahan makanan, air dan bahan bakar ke Jalur Gaza. (Sumber : CNBC Indonesia)

Beberapa kecaman telah diberikan oleh pemimpin-pemimpin dunia saat ini nyatanya tidak membuat konflik ini berakhir. Palestina butuh aksi nyata untuk menyelesaikan masalah ini, sebab akar masalah sebenarnya adalah pembebasan tanah Palestina dan pengusiran Israel yang sudah sekian tahun menjajah Palestina.

Tentu untuk menyelesaikan akar masalah ini tidak cukup hanya dengan kecaman semata, apalagi di satu sisi Israel memiliki banyak bakingan negara-negara besar hari ini. Hingga saat ini, rakyat Palestina terlihat berjuang sendirian. Kalaupun ada bangsa lain yang menolong, itu atas nama pribadi atau kelompok tertentu. Bagi negara-negara muslim, mereka hanya bisa mengecam. Hanya mengecam.

Ada beberapa alasan mengapa umat Islam wajib membela palestina : Pertama, Palestina adalah negeri yang tak bisa dipisahkan dengan ajaran Islam.

Dalam beberapa ayat al-Quran disebutkan hal-hal yang berkaitan dengan negeri Syam, negeri yang diberkahi dan disucikan Allah SWT. Sebagaimana diketahui, Syam adalah negeri yang terdiri dari Suriah, Yordania, Libanon dan Palestina (temasuk yang diduduki Israel).

Allah SWT berfirman: “Kami menyelamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam” (TQS al-Anbiya’ [21]: 71).

Ibnu Katsir berkata, “Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang diselamatkan dari api buatan kaumnya dan membebaskan dia dari mereka dengan berhijrah ke Negeri Syam, tanah yang disucikan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/310).

Kedua, Palestina adalah tanah kharajiyah yang didapatkan kaum muslim dengan jiwa dan darah mereka. Syam–termasuk Palestina–pertama kali dibebaskan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab.

Pada 637, pasukan jihad kaum muslim yang dikomandoi Khalid bin Walid membebaskan Palestina dan menjadikannya bagian dari wilayah Daulah Khilafah dengan pusat pemerintahannya kala itu berada di Madinah. Jadi, secara mutlak, Palestina adalah tanah yang sepenuhnya milik kaum muslim.

Ketiga, wajib bagi kita menolong saudara seiman kita ketika mereka meminta pertolongan dalam hal agama, sebagaimana Allah SWT berfirman : “..(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan..” (TQS Al-Anfal : 72)

Keempat, Palestina adalah milik kaum muslim di seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina. Di tanah yang diberkahi itu, terdapat kiblat pertama kaum muslim, makam para sahabat dan syuhada, dan singgahan atau tempat tinggal para nabi. Tidak heran jika Palestina disebut sebagai bumi para nabi.

Saat ini umat Islam terkungkung nasionalisme. Padahal, nasionalisme sesungguhnya adalah trik Barat untuk memecah belah kaum muslim menjadi beberapa negara. Dengan adanya paham ini, akhirnya kaum muslim tidak lagi menganggap masalah Palestina sebagai persoalan dunia Islam, tetapi hanya problem rakyat Palestina sendiri.

Padahal, Rasulullah saw. jelas sekali memaparkan dalam hadis, yang artinya “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Bukhari No. 6011 dan Muslim No. 2586).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah saw. Bersabda : “Permisalan seorang mukmin dengan mukmin yang lain itu seperti bangunan yang menguatkan satu sama lain.” (HR Bukhari No. 6026 dan Muslim No. 2585).

Kedua hadits ini menggambarkan bahwa hubungan kaum muslim, di mana saja berada, meskipun berasal dari berbagai suku, selama memegang akidah yang sama, yaitu Islam, mereka adalah saudara. Kaum muslim hendaknya saling membantu, membela, dan memperhatikan setiap kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi.

Oleh karena itu seyogianya seluruh kaum muslim di dunia ini menganggap masalah Palestina sebagai problem yang wajib diselesaikan bersama. (Sumber : Muslimahnews.id). Walallahu ‘alam bisshawab.[]

Comment