![]() |
Oknum Banser saat membakar bendera Tauhid |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Viral pembakaran bendera tauhid dalam video berdurasi 02.05 menit yang dilakukan oknum anggota Banser Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) saat peringati Hari Santri Nasional (HSN) Ke-3 di Alun-Alun Blubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Terkait hal yang telah membuat kecewa dan sakit hati umat Islam di tanah air, Indonesia ini, redaksi radarindonesianews.com meminta tanggapan kepada Jenderal (pur) Anton Tabah Digdoyo, pengurus Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
“Kenapa Banser akhir-akhir ini sering buat masalah ya? Tentu NU perlu introspeksi karena ormas tergantung pembinanya. Belum lama oknum banser bilang “Islam Taek, Islam Taek” di Surabaya. Banser juga sering halang-halangi pengajian serta menuduh ustadz intoleran, radikal dll. Ternyata tak sadar yang radikal dan intoleran siapa?” Ujar purnawirawan Jenderal tersebut, Senin (22/10/2018).
Konon, lanjut Anton Tabah, Banser juga menyita bendera Palestina yang dibawa oleh seseorang. Apa kewenangan Banser sampai menyita bendera Palestina segala apalagi bendera tersebut tidak sedang dikibarkan?
“Palestina adalah negara pertama yang mengakui NKRI merdeka lalu diikuti Saudi Arabia dll. Malah bendera RRC dan bendera Israel yang marak di Indonesia tidak dipermasalahkan. Padahal RRC dan Israel tidak pernah berjasa terhadap NKRI. Bendera PKI yang jelas dilarang UU pun dibiarkan?” Ujar Anton Tabah.
Opini publik pun berkembang dan ketidak sukaan umat pada Banser semakin membesar seperti halnya bola salju. Hari ini Banser buat ulah lebih extrim di luar nalar dengan membakar bendera tauhid yang sangat dimuliakan umat Islam di Indonesia bahkan dunia.
“Mengapa Banser jadi sesat akal separah ini? Tanya Pengurus MUI pusat ini terhadap peristiwa yang sangat tidak rasional yang dilakukan oknum Banser saat peringatan hari santri nasional.
Anton menambahkan, apapun alasannya, membakar kkalimat tauhid taidk bisa diterima oleh umat Islam se dunia dengan alasan yang dibat-buat. Katanya bendera HTI lah dll? Pdhl tak ada tulisan hti smsekli. Bendera bertuliskan kalimat Tauhid adalah bendera Rosululloh dan kini milik umat islam sedunia yang sangat dimuliakan.
Di masa Rosululloh tambah mantan jenderal Polri ini, bendera tersebut harus tetap berkibar apa lagi di saat peperangan. Polri dan TNI jika menghadapi kasus yang melibatkan bendera tauhid tersebut pasti diperlakukan dengan hati-hati dan dibawa ke kantor dengan sangat hormat.
“Ini Banser yang jelas ngaku muslim kok malah berani membakarnya? Apakah ini efek kesalahan banser yang berulang-ulang se olah-olah dibiarkan akhirnya fatal juga? Karena itu hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Apalagi bulan lalu 3 pemuda Nganjuk, Jawa Timur dipidana hanya karena membakar bendera NU. Kini Banser membakar bendera tauhid yang marah umat Islam se dunia. Maka pelakunya harus dihukum berat.” Pungkas Jendral Anton Digdoyo. [GF]
Comment