Nurindah: Ramadhan dan Duka Gaza yang Tak Kunjung Usai

Opini705 Views
Nurindah
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ramadhan adalah bulan yang dinanti oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah, didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan, bulan diturunkannya Al-Qurán. Kaum muslimin telah memasuki bulan Ramadhan,  bulan yang penuh dengan pahala berlipat ganda,hingga ratusan bahkan ribuan kali lipat.. Itulah keutamaan bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan bulan yang lain. Karena itu kedatangannya pun senantiasa disambut dengan penuh kegembiraan dan penghormatan yang agung.
Namun, ramadhan demi ramadhan berlalu. Duka terus melanda kaum muslimin di Palestina. Kebahagiaan yang sejatinya akan dirasakan kaum muslimin, ternyata harus tergores tersebab problematika yang tak kunjung usai.
Seperti tahun tahun sebelumnya, kaum muslimin di Gaza mendapatkan serangan dari israel. sehari sebelum Ramadhan 1440 H, Gaza kembali diserang oleh militer israel  dengan serangan rudal. Lebih dari  150 roket israel menghantam jalur gaza, yang berakibat meninggalnya 27 warga gaza, termasuk diantaranya dua ibu hamil dan tiga anak kecil. Selain memakan korban jiwa, serangan udara israel meluluhlantakkan sekitar 200 bangunan disepanjang jalur Gaza. Yang membuat penduduk panik, disaat tengah menyiapkan kebutuhan menyambut Ramadhan.
Peristiwa yang dialami oleh penduduk palestina, sudah terjadi ratusan bahkan ribuan kali. Nyawa dan kehormatan kaum muslimin, tak ada harganya, ratusan ribu nyawa terbuang sia-sia.  Padahal Rasulullah menjelaskan
“Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim tanpa hak”(HR. At Tirmidzi)
Peristiwa yang di alami oleh umat muslim palestina sudah tejradi sejak puluhan tahun lamanya, Tanpa pernah ada yang bisa mensolusi, bahkan pemimpin pemimpin negeri muslim yang mempunyai puluhan juta militer hanya diam membisu menyaksikan ini semua.
Milyaran kaum muslimin tidak bisa menghilangkan penderitaan yang dialami saudara semuslim di palestina maupun diberbagai negeri lainnya. Jika diibaratkan, umat islam saat ini bagaikan makanan yang diperebutkan dan memang tidak bisa menjaga dirinya sendiri.maka sangat benar apa yang di sabdakan Rasulullah saw.
“Nyaris orang-orang menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan diatas piring” seseorang berkata “apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” beliau bersabda  “bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di lautan. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn (cinta dunia takut mati)” (HR. Ahmad, Al Baihaqi, dan Abu Daud)
Begituah kondisi  kaum muslimin saat ini. Semua tersebab ikatan nasionalisme yang meracuni pemikiran kaum muslim, sehingga beranggapan bahwa permasalahan palestina bukanlah permasalahan kaum muslimin di dunia.
Nation state bagi kaum muslimin seperti racun yang sangat mematikan. Dengan nation statelah, umat islam terpecah menjadi lebih dari 50 negara. yang dengannya  umat islam lemah, terpuruk dalam segala bidang dan mudah sekali dijajah.  Padahal ikatan bagi kaum muslim hanyalah 1 yaitu akidah islam yang menjadi pemersatu kaum muslimin di seluruh dunia.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”(TQS. Al Imron: 103)
Didalam islam, hanya ada satu negara yaitu khilafah islamiyah. Khilafah merupakan kepemimpinan global bagi kaum muslimin, yang tidak terbatas pada teritorial semata. Khilafah dan khalifahlah lah yang akan menjaga darah, harta, dan nyawa kaum muslimin.
“Tanah itu bukan milikku, tetapi milik ummatku, aku tidak akan melepaskan walaupun segenggam tanah ini (palestina). Karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak milik umat islam. Umat islam telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka telah menyiraminya. Dengan darah mereka. Yahudi seilahkan menyimpan harta mereka, jika Daulah Khilafah Utsmaniyah dimusnahkan suatu hari, maka mereka boleh mengambil palestina tanpa membayar harganya. Akan tetapi, selama aku masih hidup. Aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat tanah Palestina di khianatai dan dipisahkan dari Daulah Islamiyah. Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi masih hidup” (Khalifah Abdul Hamid, 1902)
Inilah pernyatan khalifah kaum muslimin sebelum khilafah islamiyah diruntuhkan oleh mustafa kemal attaturk laknatullah, di turki pada tahun 1924.
“Imam/khalifah itu laksana junnah (perisai), umat berperang dibelakangnya dan berlindung dengannya”(HR. Bukhori dan Muslim)
Begitulah sejatinya pemimpin kaum muslimin yang akan memandang kesatuan, darah harta, dan kehormatan kaum muslimin.
Tidak ada solusi lain selain bersatunya kaum muslimin dalam 1 kepemipinan kembali. Daulah khilafah islamiyah. Yang akan melindungi 1,5 milyar kaum muslimin di seluruh dunia. Mempertahankan nyawa, tanah, dan kehoramatan kaum muslimin
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama (Allah), dan janganlah kamu bercerai berai” (Q.S Ali Imran : 103)
“Perumpamaan mukmin bagi mukmin lainnya laksana satu bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian lainnya” (H.R Bukhori dan Muslim)
Maka, tidak cukup hanya dengan aksi-aksi, pengiriman bantuan,  atau pengutukan saja. Namun, lebih dari itu. Kaum muslimin harus punya kesadaran bahwa satu-satunya solusi adalah dengan kembalinya junnah bagi kaum muslimin, yaitu Khilafah yang telah dijanjikan oleh Allah dan Rasulullah. Dan berusaha dengan sekuat jiwa memperjuangkan kembalinya peradaban agung itu, yang dengannya penderitaan kaum muslimin diseluruh penjuru dunia akan terselesaikan, dan dengannya pulalah islam akan kembali menjadi rahmat bagi seluruh alam.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”(Al- Baqarah : 111).[]
Penulis adalah praktisi kesehatan, Jember

Comment