Nasionalisme, Sekat Penghalang Bagi Kemerdekaan Palestina

Opini110 Views

 

 

Penulis: Atika Nasution, S.E| Alumni Mahasiswi UISU Medan

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA–  Perang Palestina-Israel terus berlanjut. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Banyak umat manusia berbagai bangsa menyerukan penghentian perang dan mengecam Israel. Mirisnya kaum muslim banyak yang tidak memahami akar persoalan. Dan lebih miris lagi, Negeri-negeri Muslim hanya mengecam, dan tidak mengirimkan pasukannya untuk membantu muslim Palestina. (Republika.Co.Id, Jakarta. Ahad 15 Oct 2023).

Penjajahan Israel terhadap Palestina berlangsung puluhan tahun. Namun, dunia hanya bisa mengecam. Mirisnya, tak ada satu pun pemimpin negeri muslim mengirimkan tentaranya untuk membantu Palestina.

Hanya bisa mengecam tanpa melakukan apa-apa yang mampu membuat Israel ketakutan. Sungguh ketidak berdayaan yang begitu nyata. Mesir yang merupakan negara terdekat dengan Palestina malah mempertahankan blockade ketat terhadap wilayah Palestina dengan alasan nasional state.

Israel mengatakan bahwa penutupan itu dilakukan untuk mencegah Hamas membangun kemampuan militernya. Solusi dua negara bagi Palestina sampai saat ini terus diarahkan.

Dengan menjadikan Palestina sebuah negara dan hidup berdampingan dengan Negara Israel sehingga perjuangan membebaskan Palestina hanya dicukupkan dengan gerakan-gerakan nasionalisme.

Umat Islam menjadikan permasalahan yang ada di Palestina adalah persoalan internal Palestina semata, bukan sebagai persoalan mereka. Padahal, dengan begitu kita sama saja membiarkan tanah Palestina direbut Yahudi dan menyisakan sedikit untuk rakyat Palestina.

Tentu ini merupakan solusi yang batil dan tidak sesuai dengan Islam. Tanah Palestina harus dikembalikan kepada kaum muslimin karena merekalah pemiliknya. Israel adalah bangsa yang tidak tahu diri.

Dengan menjadikan alasan untuk membatasi gerakan jihad Islam di Palestina, serangan terhadap wanita, anak-anak dan warga rumah sipil dilegalkan. Jika memohon bantuan untuk Palestina ke PBB atau lembaga-lembaganya seperti bunuh diri, karena PBB dan lembaga lainnya merupakan sponsor atau pendukung Israel dan kejahatannya.

Umat islam harus memahami bahwa  kejahatan Israel tidak akan dapat berhenti hanya dengan kecaman, kutukan, ataupun perudingan internasional. Negara zionis tersebut hanya mampu ditundukkan dengan bahasa perang, bukan basa-basi politik dan formalitas diplomatik.

Betapa nasionalisme sudah menyekat kaum muslimin untuk membantu saudaranya. Normalisasi yang dilakukan negara negara Islam sesungguhnya penghianatan besar secara terbuka terhadap Islam. Normalisasi tersebut sama saja seperti mengakui entitas Yahudi sebagai negara.

Jika hal tersebut terjadi maka akan menjadi sah-sah saja ketika Israel melakukan pengeboman atau melakukan pembangunan pemukiman di wilayah Palestina dengan alasan menjaga keamanan Israel.

Umat Islam harus tahu bahwa Palestina adalah saudara muslim seaqidah. Bantuan sosial kemanusiaan yang diberikan tidak efektif untuk mengehentikan kebrutalan Israel terhadap Palestina. Karena bantuan tersebut hanya bersifat meringankan beban Palestina dan derita kaum muslim di sana, bukan menghilangkan penjajahannya.

Satu-satunya jalan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel adalah dengan adanya agresi militer dari negeri-negeri muslim yang bersatu untuk melawan zionis Israel di bawah satu komando. Faktanya, pemimpin-pemimpin negeri muslim saat ini tidak melakukan itu karena adanya sekat-sekat negara dalam tubuh kaum muslim.

Penjajahan dan pengisolasian akan terus terjadi ketika tidak ada kekuatan islam yang terintegrasi secara internasional. Palestina butuh khilafah yang memadukan seluruh kekuatan islam di dunia ini.

Hal ini merupakan perkara yang sangat penting dan mendesak. Memperjuangkan bersatunya umat islam dalam satu kekuatan internasional terus dilakukan hingga kaum muslim memiliki kesadaran dengan menjadikan Islam sebagai aturan.

Umat harus memiliki kesadaran politik islam bahwa nasib Islam dan kaum muslimin tidak akan mulia dengan ikatan kebangsaan. Hanya dengan ikatan akidah Islam serta penyatuan negeri-negeri muslim yang akan memberi kemuliaan dan kehormatan terhadap Islam.

Daulah islam adalah perisai bagi kaum muslim dan sebagai tempat berlindung dari kejahatan yang dibuat orang-orang kafir. Maka solusi atas permasalahan Palestina adalah persatuan umat islam internasional dalam satu kekuatan. Palestina butuh khilafah. Wallahu’alam Bissawab.[]

Comment