Mutakhirkan Peta Laut Jawa, KRI Spica-934 Gelar Operasi Survei dan Pemetaan

Berita441 Views
Dansatsurvei Kolonel Laut (P) Nunung Suhartono saat melepas keberangkatan KRI Spica-934 di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA –  Guna menjamin keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) senantiasa melakukan pemutakhiran Peta Laut Indonesia (PLI) melalui Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) Hidro-oseanografi, Sabtu (21/7/2018).
Setelah KRI Rigel-933, yang telah bertolak beberapa waktu yang lalu, Jumat (20/7), bertempat di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, KRI Spica-934 dilepas keberangkatannya oleh Komandan Satuan Survei Pushidrosal (Dansatsurvei) Kolonel Laut (P) Nunung Suhartono beserta perwira staf untuk melaksanakan Opssurta di perairan Laut Jawa.
Kapal perang jenis Bantu Hidro-oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Hengki Iriawan, S.T. ini menggelar operasi survei dan pemetaan (opssurta) di perairan Laut Jawa. Survei tersebut digelar dalam rangka mengumpulkan data kelautan untuk kepentingan keselamatan pelayaran dan kepentingan pertahanan.
Sebelum bertolak, KRI Spica 934 telah melaksanakan pemantapan kondisi teknis. Selain itu, KRI Spica 934 juga melaksanakan uji terampil dalam rangka memastikan seluruh personel siap melaksanakan tugasnya.
Kapal survei canggih milik TNI AL tersebut akan melaksanakan operasi survei dan pemetaan dengan kegiatan di antaranya pengukuran kedalaman laut (Bathimetry), pencitraan dasar laut dengan menggunakan side scan sonar, pengukuran pasang surut air laut, pengukuran arus dan gelombang laut, pengukuran sedimentasi, serta pengambilan contoh dasar dan air laut.
KRI Spica-934 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV). Kapal tersebut merupakan kapal kedua yang didatangkan dari Prancis, setelah KRI Rigel-933, yang masuk ke dalam sejarah baru di jajaran kapal-kapal TNI AL dalam armada kapal modern, khususnya kapal survei hidro-oseanografi.
Kapal yang terbuat dari alumunium dengan bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter ini, dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1.000 meter dan mengirim kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO.
Kapal ini juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV), Side Scan Sonar, Laser Scaner untuk mendapat gambaran daratan, dan Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), Gravity Cores, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan.[]

Comment