Mulyaningsih. S.Pt*: Solusi Islam Atasi Resesi Dunia

Opini600 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA. – Tak terasa, lebih dari tiga bulan pandemi Covid-19 melanda negeri ini. Bahkan dunia pun turut merasakan dampaknya. Tak hanya soal kesehatan saja, namun sektor lain pun terdampak. Seperti yang sekarang kita rasakan. Sisi ekonomi begitu nyata menerima dampak dari pandemi tersebut.

Dunia pun tengah dilanda resesi sebagai tamparan dari pandemi ini. Beberapa negara pun akhirnya pontang panting untuk bisa bertahan menghadapinya. Termasuk juga negeri ini, tampak gelagapan serta bingung.

Pemerintah ketar ketir terhadap resesi Singapura karena jaraknya yang dekat dengan Indonesia. Resesi sudah di depan mata. Bank Dunia sudah memperingatkan Indonesia. Presiden pun sudah meminta bawahannya waspada.

Bhima Yudhistira (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance) INDEF mengatakan, masyarakat harus berhemat mulai dari sekarang untuk menyiapkan dana darurat selama resesi. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah.

Menurutnya, di saat seperti ini masyarakat jangan boros dan harus mempersiapkan kondisi terburuk untuk mencukupi keuangan (detik.com, 19/7/2020).

Saran yang disampaikan nampak begitu mudah. Namun, ketika detili secara teliti akankah rakyat mampu dan sanggup untuk menghadapi resesi hanya dengan cara berhemat? Tentunya masyarakat sadar betul, di masa pandemi seperti sekarang ini hemat menjadi jalan yang harus dilakukan oleh masyarakat. Mau tidak mau harus melakukan hal tersebut.

Di sisi lain, apakah tak ada upaya yang memang harus lebih dilakukan agar masyarakat mampu bertahan menghadapi resesi ini.

Melihat lebih mendalam terkait dengan resesi ini, maka patut kita duga bahwa sistem ekonomi yang diterapkan akan berpengaruh besar terhadap perkembangan di suatu negeri. Apalagi sedang dilanda pandemi seperti sekarang ini. Menilik lebih jauh, bahwa negeri ini atau sebagian besar negara di dunia telah mengadopsi dan menggunakan sistem ekonomi kapitalisme.

Dunia telah terancam dalam masa krisis ekonomi bahkan jauh sebelum pandemi ini datang. Badan internasional PBB lewat IMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia berada pada sisi terburuk semenjak krisis keuangan global.

Perang dagang, krisis geopolitik dan tak pastinya brexit menjadi penyebab alotnya pertumbuhan ekonomi dalam skala dunia. Apalagi di negeri ini telah dilanda perlambatan ekonomi sejak triwulan pertama 2019. Ditambah adanya pandemi ini, maka semakin larut marut lah perekonomian.

Pada sistem ekonomi kapitalisme, krisis ekonomi akan selalu terjadi. Bahkan para pengamat ekonomi telah memprediksi siklus sepuluh tahunan tersebut. Kita ingat bahwa pada 1998, krisis ekonomi telah melanda dunia, termasuk negeri ini.

Berbagai kejadian pun turut mewarnai pada krisis tersebut. Nyatanya, kembali lagi di tahun 2008, dunia kembali menelan pil pahit krisis ini. Bermula dari kejadian jatuhnya Lehman Brother. Saat sekarang, 2020 kepulauan itu menghantuinya kembali.

Tentunya dengan kondisi yang lebih memperihatinkan. Pasalnya, pandemi turut serta di dalamnya, membuat jurang ekonomi Malin dalam dan lebar

Krisis yang berulang ini diduga kuat karena penerapan sistem kapitalisme yang dijalankan oleh negeri ini dan hampir seluruh negara di dunia. Resesi dan depresi ternyata benar adanya menjadi watak kuat dalam sistem ini.

Hal tersebut karena dasar pijakan ekonomi yang begitu goyah serta rapuh alias mudah hancur. Tak lain sistem kapitalisme ini dibangun di atas landasan yang semu (tak nyata). Sektor non riil menjadi penyangga utama pada sistem ini, sehingga wajar saja jika terulang kembali krisia ekonomi dan telah diketahui siklusnya.

Sehingga, tak cukup untuk menyeru atau memerintah kepada rakyat untuk berhemat dalam hal pengeluaran uang. Atau menabung serta menjauhi gaya boros untuk bisa terus bertahan dan mampu menghadapi resesi ini.

Tentunya solusi tersebut tak mampu menyelesaikan secara total persoalan yang ada. Jangan kan untuk menabung, perihal masalah pemenuhan kebutuhan pokok saja masih gelagapan. Jadi, apakah bisa menyelesaikan masalah hanya dengan usulan-usulan tersebut di atas?

Tentunya harus ada usaha secara maksimal dan sungguh-sungguh agar masalah ini dapat terselesaikan dengan baik perlu adanya perubahan paradigma berpikir serta penerapan sebuah sistem yang mampu menopang itu semua. Mengubah sistem yang ada sekarang menjadi satu-satunya jalan bagi kita agar keluar dari zona ketidakjelasan. Mengubah kapitalisme kemudian menerpakna Islam, itulah adanya.

Solusi Menyeluruh
Dalam Islam, segala persoalan hidup manusia diatur. Apalagi sistem ekonomi yang menjadi penyokong kehidupan dari manusia. Tentunya Islam punya aturan mainnya secara jelas dan gamblang.

Sistem Islam adalah sistem tahan krisis. Hal itu karena Islam merujuk pada ekonomi riil. Sehingga permainan saham menjadi hilang. Pengaturan sisi ekonomi berdasarkan Islam berawal dari mengatur dalam hal kepemilikan ekonomi secara benar.

Dalam Islam ada tiga pengelompokkan kepemilikan, yaitu kepemilikan individu, umum dan negara.

Pembagian kepemilikan ini sangat penting adanya. Karena menghindari terjadinya penekanan dari team kuat kepada yang lemah. Seperti yang terjadi sekarang ini. Siapa yang mempunyai modal mengeruk sumber daya alam yang ada. Sebut saja emas, batu bara, hasil hutan, minyak bumi, gas, jalan umum, pelabuhan, bandara serta yang lainnya telah dikuasai swasta. Padahal semua itu termasuk kepemilikan umum yang wajib bagi negara untuk mengambil alih.

Negara berkewajiban penuh untuk bisa mengontrol dalam hal penguasaan kepemilikan tersebut. Kemudian dalam Islam, sisi ekonomi tentunya bertumpu pada sektor riil. Karena jika melakukan hal tersebut maka roda perekonomian akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh Allah Swt. Sisi lain yang disorot kembali adalah terbaginya secara merata kepada masyarakat. Artinya bahwa masyarakat telah mendapatkan kebutuhan pokoknya sesuai dengan kebutuhannya.

Distribusi harta kekayaan juga harus benar adanya. Sehingga semua akan berjalan dengan lancar dan keberkahan akan dirasakan oleh semua orang. Bahkan hewan pun turut serta merasakannya.

Begitulah cara pandang Islam dalam menyelesaikan masalah resesi yang sekarang dihadapi. Tentunya kita semua merasa rindu dan ingin segera menerapkan aturan yang bersumber dari Sang Ilahi.

Sebab dengan menerapkannya maka Ridha Allah akan sampai pada manusia serta kerajaan akan turun dari langit dan keluar dari bumi. Semoga masa itu segera terwujud. Aamiin. Wallahu a’lam bishshawab. [ ]

*Pemerhati masalah anak, remaja dan keluarga)

Comment