Penulis: Eviyanti | Pendidik Generasi dan Pegiat Literasi
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA–“Buku adalah jendela ilmu pengetahuan,” maka dengan membaca buku, pikiran kita lebih terbuka dalam upaya memperoleh ilmu pengetahuan. Membaca salah satu gerakan literasi yang sekarang sedang gencar dilakukan pemerintah. Seperti yang dikutip oleh media online pasjabar.com, Kamis (23/11/2023), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pendidikan melaksanakan Jambore Literasi Tingkat Kabupaten Bandung di Awana Resort Kecamatan Rancabali, Rabu (22/11/2023). Jambore Literasi itu diikuti 1.200 peserta dari siswa SD dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
Dalam hal ini Hj. Emma Dety Dadang Supriatna selaku perwakilan dari Bunda Literasi Kabupaten Bandung mengungkapkan, pemerintah sedang berupaya memperluas keterlibatan publik menumbuhkan kebanggaan dan membudayakan minat baca dan menulis dengan mengadakan acara gerakan literasi untuk memperkuat sinergi antara pelaku literasi dengan penghimpun semua potensi.
Ia mengatakan Jambore Literasi Leksam Bedas menjadi ajang kolaborasi meningkatkan literasi di Kabupaten Bandung. Perpustakaan lanjutnya, memiliki peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan budaya literasi.
Pemerintah melakukan beberapa kegiatan mulai dari kabupaten sampai desa untuk meningkatkan literasi bagi generasi. Mereka tidak hanya sekadar menyediakan buku, tapi mengadakan Jambore atau perlombaan tingkat desa pun telah dilakukan.
Namun, minat publik atau generasi zaman sekarang tetap sedikit. Salah satu kendalanya dari harga buku yang mahal, serta gadget yang lebih menarik. Ini semua menjadikan lemahnya antusiasme generasi terhadap ilmu. Ini menjadi PR bagi pemerintah, yang harus dibenahi. Semua ini membutuhkan solusi holistik.
Ini semua hanya bisa dilakukan dalam Islam. Karena penguasa Islam akan mendukung penuh terwujudnya pembangunan generasi muslim yang hebat. Pemerintah yakni negara akan memfasilitasi sarana dan prasarananya dengan memadai dan gratis.
Islam menaruh perhatian besar pada ilmu pengetahuan, hal ini terbukti dengan giatnya tulis-menulis sejak periode awal. Keterlibatan inilah yang juga mendorong cepatnya Islam menyebar ke daerah-daerah yang kaya akan buku dan perpustakaan kuno, sehingga mereka menemukan papyrus (lontar) dari Mesir dan menggali naskah-naskah kuno di daerah-daerah Telloh, Ur, Warka, Niniveh. Ugarit dan yang paling akhir Ebla yang terletak di wilayah Mesopotamia dan Mesir.
Awalnya perpustakaan pada masa itu didirikan oleh orang-orang kaya, tetapi seiring berjalannya waktu pemerintahan Islam membangun satu persatu di setiap wilayah dan memfasilitasinya.
Perpustakaan ini terbuka untuk umum, bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu untuk menelaah buku-buku, juga disediakan penginapan, makan dan bahkan diberi gaji. Inilah Islam dengan segala kebijakannya demi terwujudnya generasi cemerlang pembangun muslim yang hebat. Wallahualam bissawab.[]
Comment