RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Persoalan di seputar teknologi digital dan media terus mengemuka. Terlebih tentang bagaimana teknologi digital telah mengubah komunikasi politik dalam masyarakat kontemporer di Indonesia.
Hal itu dibahas dalam kuliah umum yang diselenggarakan Paramadina Graduate School Of Communication bekerjasama dengan Monash Data & Democracy Research Hub pada 9 Desember 2024. Kuliah umum bertema “Technology’s Role in Shaping Political Reality: The Crisis of Trust” ini menghadirkan Laeeq Khan, Ph.D, Associate Professor di School of Media Arts & Studies, Scripps College of Communication, Ohio University, AS.
Kuliah umum ini berlangsung di Kampus Kuningan Universitas Paramadina, Trinity Tower, Lantai 45.
Acara ini merupakan bagian dari PGSC Lecture Series. Tujuannya untuk mendorong dialog intelektual tentang isu-isu komunikasi global yang mendesak.
Khan antara lain membahas hubungan kritis antara teknologi digital, media, dan kepercayaan politik dalam masyarakat kontemporer. Di dalam presentasinya, Khan menjelaskan tentang bagaimana teknologi digital telah mengubah komunikasi politik, dengan menyoroti tantangan yang muncul dari algoritma, platform media sosial, dan narasi digital.
“Algoritma memrioritaskan konten sensasional dan memecah belah, yang sering kali memerburuk polarisasi politik dan membentuk opini publik dengan cara yang tidak terduga,” ungkap Khan saat menyoroti peran penting desain algoritma dalam wacana politik modern.
Ia juga membahas penyebaran misinformasi dan dampaknya. “Kampanye disinformasi memanipulasi wacana publik, menyebabkan krisis kepercayaan yang semakin besar terhadap sumber berita yang kredibel,” jelasnya.
Khan pun menekankan perlunya respon yang terkoordinasi untuk mengatasi ancaman tersebut. Khan juga menekankan pentingnya program literasi media dan reformasi kebijakan sebagai solusi atas defisit kepercayaan.
“Program literasi media yang lebih baik dan kerangka kebijakan yang matang sangat penting untuk membuat platform teknologi bertanggung jawab sambil tetap melindungi kebebasan berekspresi,” tegasnya.
Kuliah umum itu menampilkan sesi tanya jawab interaktif yang dipandu oleh Abdul Malik Gismar, PhD. Ia adalah Dosen Program Pascasarjana Komunikasi Universitas Paramadina. Peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan profesional media, aktif mengajukan pertanyaan demi pertanyaan terkait akuntabilitas platform, privasi data, dan tata kelola AI yang etis.
Khan lantas mengapresiasi keterlibatan aktif para mahasiswa. “Saya sangat terinspirasi oleh perspektif cerdas yang disampaikan oleh mahasiswa yang melakukan penelitian tentang isu-isu penting ini. Pertanyaan-pertanyaan mereka mencerminkan pemahaman mendalam tentang dinamika media dan semangat untuk menciptakan perubahan positif,” ujarnya.[]
Comment