RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Selain dikonsumi, kadang hewan atau binatang dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi manusia, khususnya mereka yang mau mengaktifkan sel-sel syaraf berpikirnya secara maksimal.
Berikut kisah ikan dan katakan yang mungkin bisa menjadi jalan bagi pembaca mengubah cara pandang soal akhirat yang selama ini tidak atau belum dipahani secara apik. Silakan disimak.
Kisah ini dimulai saat seekor katak melihat nelayan yang sedang memancing. Lalu katak itu masuk ke dalam air dan berjumpa dengan seekor ikan.
Katak itu menegur ikan yang sedang memakan umpan nelayan itu. Katak itu memberitahu ikan: “Jangan makan cacing ini, sebenarnya ini perangkap, kalau kau makan juga, kau akan ditangkap, perutmu akan dibelah, kulitmu akan dibakar di atas api. Mereka akan memakanmu.”
Katak berbicara soal ini sebab katak tahu keadaan di darat tapi ikan tidak peduli teguran si katak dan tetap memakan umpan tersebut.
Tiba-tiba umpan itu ditarik dan ikan tersangkut ikut naik keatas. Ikan terkejut, dia melihat apa yang dikatakan oleh katak adalah benar.
Dia yakin dia akan di bakar, kulitnya akan disayat, perutnya akan dibelah. Ikan itu sangat menyesal. Tapi, tak ada kesempatan untuk kembali ke dalam air.
Sahabat, Allah dan Nabi-Nya melalui lisan para da’i (ulama, habaib, kyai haji, ustadz, dan murobbi) telah menasehati keadaan kita setelah kematian.
Ada padang masyhar, balasan neraka, balasan syurga, azab neraka, titian shirat, dan lain-lain tpi kita tidak peduli.
Bila sudah mati, hijab akhirat akan dibuka. Kita melihat manusia yang dibakar di atas api. Orang akan disiksa karena melakukan maksiat dan kemunkaran.
Seperti keadaan ikan yang telah melihat apa yang terjadi di darat nmun tidak dapat lagi kembali ke dunia (air) untuk menyadari kesalahannya.
Menyesal tak ada gunanya. Hanya ada SATU KESEMPATAN saja untuk beramal di dunia ini.
Jangan sia-siakan usia dan perbuatan kita untuk hal-hal yang tak bermanfaat.
رِجَالٞ لَّا تُلۡهِيهِمۡ تِجَٰرَةٞ وَلَا بَيۡعٌ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ يَخَافُونَ يَوۡمٗا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلۡقُلُوبُ وَٱلۡأَبۡصَٰرُ
“Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi goncang (hari Kiamat)” (al Qur’an, Surat An-Nur, Ayat 37).[]
_____
#Motivasi ini ditulis oleh Satria Hadi Lubis dengan sedikit perubahan penulisan.
Comment