Oleh: Nurul Hidayati M, Penulis Novel Merindu Firdaus-Mu
__________
RADARINDONESIANEWS.COM. JAKARTA — Hampir setiap hari kita disuguhkan berita kriminal. Baik di TV, koran, maupun di media sosial, bertebaran kabar yang mencengangkan, dan tak jarang membuat bulu kuduk kita merinding.
Ada anak yang dizinahi ayah kandung, ibu membuang bayinya, remaja tawuran, perjudian, peredaran minuman keras, dan masih banyak lagi.
Semua fenomena tersebut di atas, menunjukkan bahwa sejatinya masyarakat kita tengah dilanda masalah yang sangat serius. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka hal itu akan menjerumuskan masyarakat ke jurang kehancuran. Na’uzubillahi min dzaalik.
Dalam kondisi yang sudah sedemikian akut, kewajiban untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah lemungkaran (amar ma’ruf nahy munkar) menjadi satu hal yang sangat mendesak untuk dilakukan.
Kerusakan masyarakat yang sudah sangat parah, jika dibiarkan terus berlarut tanpa ada usaha untuk mencegahnya (amar ma’ruf nahy munkar), ibarat membiarkan seorang penumpang melubangi kapal yang ditumpanginya. Apabila penumpang lain hanya diam, maka niscaya kapal tersebut akan tenggelam dengan sendirinya. Sungguh mengerikan!
Maka, benarlah jika ajaran Islam sangat menekankan pentingnya kewajiban amar ma’ruf nahy munkar ini.
Dalam QS. Ali Imran ayat 104 Allah telah menyeru manusia, yang artinya:
“Hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”
Demikian pula dalam QS. Al-‘Ashr ayat 3, yang artinya:
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”.
Demikianlah Islam memandang pentingnya upaya mencegah kehancuran sebuah peradaban.
Betapa urgennya sebuah kewajiban amar ma’ruf nahy munkar dalam kehidupan. Tanpanya, manusia tinggal menunggu kehancuran. Wallahu a’lam.[]
Comment