Masjid Muslim Billionaire Gelar Kajian Silat Ota Bertajuk “Anak adalah Aset Akhirat”

Keluarga467 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Masjid Muslim Billionaire menggelar Kajian Silat Ota bersama dr Andhyka Sedyawan yang sekaligus sebagai pengasuh MMB, Ahad (9/2/25).

Dalam kesempatan kajian tersebut, dr Andhyka Sedyawan mengangkat tema parenting terkait Anak sebagai Aset Akhirat.

Dr Andhyka Sedyawan memulai dengan kalimat korektif kepada para orang tua. Dia mengatakan, bagaimana anak anak bisa menjadi aset akhirat bila orang tua belum mampu menjadi aset bagi kedua orang tuanya? Bila orang tua belum mampu menjadi aset akhirat, bagaimana mungkin bisa menjadi contoh buat anak anak?

“Kita harus komitmen menjadi anak dari kedua orang tua kita sendiri.” Tegasnya.

Dr Andhyka dalam hal ini mengajak peserta untuk menuliskan komitmen pada dinding zoom sebagai dorongan semangat.  Segera para peserta ramai menuliskan kata komitmen tersebut.

“Saya siap menjadi contoh bagi anak anak”

Komitmen ini menurut dr muda yang berlatar dan aktif di bidang bisnis, sangat penting untuk memberi contoh kepada anak anak. Komitmen ini menjadi modal penting bagi gagal dan berhasilnya proses parenting dalam keluarga.

“Gagal dalam keluarga itu bisa mengganti dengan pasangan lain tapi tidak bisa dengan anak.” Tegasnya mencontohkan.

Dr  Andhyka Sedyawan menambahkan  gagal bisnis itu hal biasa. Gagal dalam hubungan keluarga biasa. Tapi gagal mendidik anak sangat bahaya.

Terkait pengasuhan anak yang jauh dari org tua, ust dr Andhika Sedyawan memberi penjelasan bahwa hal ini tidak menjadi persoalan. Dulu, dia mencontohkan, kondisi saat itu belum ada fasilitas teknologi.

Contoh Nabi Ibrahim as dengan anaknya, Ismail. Tidak ada alasan bila melihat contoh Ibrahim dan Siti Hajar dalam mendidik anak. Meski kedua mereka berada di tempat yang berjauhan namun mereka mampu membangun quality time.

“Jarak jauh tidak mempengaruhi orang tua untuk membentuk anak anak sebagai aset.” Ujarnya.

Ust dr Andhyka menambahkan, bukan tentang seberapa banyak waktu dengan anak  anak anak tapi bagaimana membangun kedekatan dengan mereka.

Selain itu, dr Andhyka juga mengingatkan bahwa dalam upaya menciptakan anak sebagai aset akhirat ini ada salah persepsi yang terjadi di kalangann orang tua, salah satunya persepsi bahwa orang tua zaman now merasa cukup dengan menyerahkan ke lembaga pendidikan.

“Banyak org tua zaman now terlalu percaya kepada lembaga pendidikan.” Ujarnya.

Orang tua tambah dr Andhyka, hanya ingin tahu beres dalam persoalan Pengasuhan anak dengan menitipkan anak anak mereka ke ponpes dan atau lembaga pendidikan saja tanpa ada keterlibatan diri mereka.

“Tidak demikian. Tanggung jawab itu tetap menjadi tanggung jawab orang tua.
Jangan serahkan Pengasuhan tersebut ke lembaga seluruhnya. Org tua tetep bertanggung jawab.” Imbuhnya.[]

Comment