Penulis: Hardita Amalia Sri Ayu Lestari, M.Pd.I | Dosen, Fasilitator Sekolah Penggerak BBGP Jabar, Mahasiswa Program Doctor Universitas Islam Jakarta
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Massifnya kasus bunuh diri Di kalangan generasi muda Indonesia harus menjadi perhatian serius bagi berbagai kalangan dan harus menjadi bagian prioritas pemerintah dalam menyelesaikannya.
Berdasarkan data Pusat Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, sebanyak 640 kasus bunuh diri terjadi pada Januari – Juli 2023. Jumlah ini meningkat sebesar 31,75 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 486 kasus. Adapun Jawa Timur menempati urutan kedua sebanyak 123 kasus, setelah Jawa Tengah sebanyak 241 kasus, dan urutan ketiga Bali dengan 60 kasus bunuh diri.
Dalam studi lainnya, Azmul Fuady Idham dkk. melakukan penelitian terhadap 62 mahasiswa di sebuah perguruan tinggi Kota Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, sebanyak 36 mahasiswa (58,1%) memiliki kecenderungan ide dan upaya bunuh diri yang tinggi. Studi ini dimuat dalam sebuah jurnal psikologi ilmiah, instituisi yang dipublikasi pada November 2019.
Dalam survei lainnya, Alvara Research Center melakukan sigi terhadap 1.520 responden di 34 provinsi Indonesia pada 2022 silam. Salah satu hasilnya menunjukkan generasi z (kelahiran 1997-2012) memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan generasi milenial dan x.
Depresi dan bunuh diri telah menjadi ancaman nyata bagi generasi di era modern. Menurut data WHO tahun 2024, bunuh diri kini merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia bagi mereka yang berada di rentang usia 15-29 tahun.
Fenomena ini menggambarkan betapa pentingnya kesehatan mental dan ketangguhan dalam menghadapi remaja. Menurut penulis multifactor yang menyebabkan massifnya bunuh diri di kalangan generasi muda, di antaranya masalah ekonomi, konflik dengan keluarga atau lingkungan, masalah percintaan, dll.
Namun yang menjadi sorotan penulis adalah terkait mental health yang rendah, Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan karena berpengaruh langsung terhadap cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku.
Ketika kesehatan mental terjaga, seseorang lebih mampu menghadapi stres, menjaga hubungan yang sehat, dan membuat keputusan yang baik dalam kehidupannya. Sebaliknya, masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dapat berdampak buruk pada kualitas hidup, termasuk menurunnya produktivitas dan hubungan sosial hingga mendorong pemikiran pendek generasi muda untuk melakukan bunuh diri.
Solusi yang bisa dilakukan dalam upaya menyelesaikan persoalan massifnya bunuh diri di kalangan generasi muda adalah dimulai dari pengasuhan yang sehat yang dilakukan oleh parents di era 5.0 saat ini. Orang tua sejatinya hadir menjadi sahabat bagi anak, mampu menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak yang bertumbuh dan bagaimana juga mengajarkan anak memiliki mental yang kuat tidak lemah, ajarkan anak untuk tangguh dan tidak mudah putus asa.
Dalam Islam harkat martabat dan nyawa manusia begitu dimuliakan oleh Allah SWT. Islam sangat menjunjung tinggi nilai kehidupan. Setiap kehidupan manusia, tak peduli betapa sulitnya jalan yang dilalui, dianggap sebagai amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Al-Quran dengan jelas menyatakan dalam Surah An Nisa ayat 29:
وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT melarang kepada orang beriman untuk tidak melakukan bunuh diri, juga melarang muslim untuk membunuh orang lain. Maka dalam segala hal tantangan dan ujian kehidupan, maka meyakini setiap yang sulit akan hilang, dan selalu yakin Allah pasti memberi pertolongan, tetap optimis dalam segala hal.
Mencegah massifnya kasus bunuh diri yakni dengan meningkatkan keimanan pada Allah, selalu menjaga kesehatan mental, menyibukkan dengan hal yang bermanfaat dan positif, sering hadir dalam kegiatan kajian Islam dan memahami murka Allah bahwa bunuh diri adalah hal yang Allah benci.
Tidak hanya itu, bila merasa mental sedang down maka mendatangi psikolog atau orang yang ahli bisa menjadi solusi. Keluarga dan negara harus hadir sehingga tidak ada lagi kasus bunuh diri di kalangan generasi muda.[]
Comment