RADARINDONESIANEWS.COM, KORSEL – Mulai
dari serangkaian terorisme di Paris, Prancis tahun lalu, berita tentang
‘terorisme’ menjadi berita utama di seluruh dunia. Bahkan
sebelum insiden teror pada 14 Januari di Jakarta, Indonesia telah diingatkan, ada insiden lain teror berturut-turut pada tanggal 15 Januari
dan 16 di Timur dan Afrika Barat, Suriah dan banyak tempat di dunia. Pada tanggal 15 Januari, para tersangka terorisme dengan bom ditangkap.
Insiden teror di Jakarta bukan hanya persoalan dalam negeri Indonesia. Negara Asia Tenggara di mana terorisme disebabkan oleh agama relatif bebas sekarang terkena ancaman teror. Masalahnya adalah bahwa terorisme begitu simultan yang sulit diprediksi dan dicegah. Jadi, banyak orang yang menyuarakan kekhawatiran bahwa langkah-langkah untuk menekan terorisme sangat dibutuhkan.
Pada
kondisi seperti itu, HWPL, Heavenly culture, World Peace organisasi perdamaian dunia menyarankan
langkah-langkah untuk menekan terorisme dalam konteks pandangan jauh ke depan.
dari serangkaian terorisme di Paris, Prancis tahun lalu, berita tentang
‘terorisme’ menjadi berita utama di seluruh dunia. Bahkan
sebelum insiden teror pada 14 Januari di Jakarta, Indonesia telah diingatkan, ada insiden lain teror berturut-turut pada tanggal 15 Januari
dan 16 di Timur dan Afrika Barat, Suriah dan banyak tempat di dunia. Pada tanggal 15 Januari, para tersangka terorisme dengan bom ditangkap.
Insiden teror di Jakarta bukan hanya persoalan dalam negeri Indonesia. Negara Asia Tenggara di mana terorisme disebabkan oleh agama relatif bebas sekarang terkena ancaman teror. Masalahnya adalah bahwa terorisme begitu simultan yang sulit diprediksi dan dicegah. Jadi, banyak orang yang menyuarakan kekhawatiran bahwa langkah-langkah untuk menekan terorisme sangat dibutuhkan.
Pada
kondisi seperti itu, HWPL, Heavenly culture, World Peace organisasi perdamaian dunia menyarankan
langkah-langkah untuk menekan terorisme dalam konteks pandangan jauh ke depan.
“Jika kita bertindak, perdamaian pasti bisa dicapai; jika
tidak, maka tidak akan.” Ungkap Man Hee Lee Pemimpin organisasi Perdamaian Dunia HWPL tersebut pada konferensi
internasional di New Delhi, India, 22 Desember 2014.
tidak, maka tidak akan.” Ungkap Man Hee Lee Pemimpin organisasi Perdamaian Dunia HWPL tersebut pada konferensi
internasional di New Delhi, India, 22 Desember 2014.
Man Hee Lee menyatakan, hanya dengan kemauan
yang kuat perdamaian dapat dicapai. Untuk tujuan tersebut WARP telah didirikan di sekitar 60 negara dan berkumpul para
pemimpin agama untuk menemukan agama yang benar dan menjadi salah satu
dengan membandingkan masing-masing kitab suci. Sekarang, di Indonesia, WARP telah aktif beroperasi di Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar.
Man Hee Lee, pemimpin HWPL berupaya menyatukan visi agama terutama
melalui dua hal, pelaksanaan hukum internasional tentang Penghentian Perang
dan Konflik Bersenjata Internasional dan WARP.
yang kuat perdamaian dapat dicapai. Untuk tujuan tersebut WARP telah didirikan di sekitar 60 negara dan berkumpul para
pemimpin agama untuk menemukan agama yang benar dan menjadi salah satu
dengan membandingkan masing-masing kitab suci. Sekarang, di Indonesia, WARP telah aktif beroperasi di Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar.
Man Hee Lee, pemimpin HWPL berupaya menyatukan visi agama terutama
melalui dua hal, pelaksanaan hukum internasional tentang Penghentian Perang
dan Konflik Bersenjata Internasional dan WARP.
“Mendukung
kegiatan ketenangan HWPL, IWPG dan IPYG untuk Perdamaian Dunia.” Dia
mengajak pemuda, wanita, pengacara, politisi untuk mengambil bagian dalam kegiatan perdamaian HWPL.'[GF]
kegiatan ketenangan HWPL, IWPG dan IPYG untuk Perdamaian Dunia.” Dia
mengajak pemuda, wanita, pengacara, politisi untuk mengambil bagian dalam kegiatan perdamaian HWPL.'[GF]
Comment