Mamik Laila: Jokowi Marah, Akankah Pandemi Berubah?

Opini703 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Viralnya berita pak Jokowi marah serta merasa kecewa akan kinerja jajaran bawahnya memberi kesan tersendiri. Pasalnya tidak ada progres signifikan dalam penanganan Pandemi Covid19, bahkan beliau hendak mereshuffle kabinet.

Beliau pun berujar siap mempertaruhkan reputasi politiknya untuk membuat kebijakan extraordinary, entah akan membuat perpu, membubarkan lembaga hingga reshuffle. (katadata.co.id/28/6/2020).

Selain di atas, ada beberapa sektor yang mendapat sorotan, antara lain bidang kesehatan, dengan anggaran Rp. 75 triliyun penggunaan anggaran baru sekitar 1,53%. Beliau meminta untuk segera dikeluarkan semua anggarannya dengan harapan uang yang beredar dapat memicu aktivitas perekonomian.

Di sektor ekonomi Sri Mulyani, Menteri keuangan merinci bahwa kecilnya serapan anggaran karena program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menghadapi Pandemi Covid19. Beliau mengungkap permasalahan terjadi di level operasional dan proses administrasi.

Pandemi musuh nyata kapitalisme

Pandemi ini sesuatu yang tidak diharapkan terjadi oleh sistem ini. Sistem kapitalisme dengan modal dan keuntungan yang sebesar-besarnya telah meracuni bangsa dalam sekup nasional bahkan dunia.

Adanya Covid19 ini benar-benar melumpuhkan sektor ekonomi bagi sebagian pelaku kapitalis. Termasuk di dalamnya para pejabat sebagai pelaku garda terdepan dalam mensukseskan kapitalistiknya.

Sudah menjadi rahasia publik, ekonomi raksasa ini semakin menunjukkan kekolaps-an di tengah pandemi. Hingga aktor panggung pun (dalam hal ini pemerintah dan kroninya), terus mencari upaya supaya memulihkan sektor ekonomi yang mereka gaung-gaungkan. Berbagai upaya mereka lakukan untuk bisa berjalannya dua aktifitas, yaitu ekonomi para kapitalis terus maju dan penanganan covid yang terkesan kamuflase ditengah-tengah masyarakat.

Penanganan salah saat mengambil solusi kapitalis. Sebagai ideologi, kapitalisme memiliki sejumlah sarana dan alat yang digunakan dalam menangani bencana.

Namun lagi-lagi landasan salah yang Meraka ambil tetap memberi tambal sulam solusi. Covid19 pun semakin tak tertangani, hingga muncul statement dari pejabat sentral di negara ini masyarakat diminta menjadikan pandemi ini sebagai istri, berdamai dengan covid19.

Musuh tak tampak ini benar-benar menjadikan kapitalis benar-benar kelihatan borok kebobrokannya.

Landasan benar, ideologi benar

Apabila diawal pemerintah mengambil landasan yang benar dalam menangani kehidupan yaitu dengan mengambil ideologi Islam sebagai landasan negara, akan dipastikan Covid19 ini tidak akan menyebar layaknya jamur di musim penghujan.

Islam memiliki pijakan yang shohih yang berasal dari sang maha hidup, yaitu Allah SWT pencipta dan pengatur kehidupan.

Allah SWT telah memberikan sejumlah aturan baku yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Penerapan yang telah jauh dicontohkan pada zaman NabiNya, Muhammad Rosulullah dan dilanjutkan pada Khulafaur Rasyidin dan seterusnya hingga ideologi ini ditumbangkan oleh Musthofa Kemal Pasha laknatullah ‘alaih di Turki Ustmani 1924 M.

Islam bukan hanya agama ritual yang mengatur urusan manusia dengan kholiknya, hanya dalam hal ibadah ritual. Namun lebih dalam lagi, Islam memiliki seperangkat aturan yang mampu menjawab tantangan zaman. Termasuk Pandemi Covid19 ini.

Islam memiliki rangkaian piranti dalam mengatur dan mengurusi rakyat. Naif apabila mendudukkan Islam hanya sebatas agama ritual seperti agama-agama lain. Allah menegaskan dalam firman-nya,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “…

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]

Ini menunjukkan Islam pada waktu dulu telah sempurna mengatasi seluruh problematika yang muncul ditengah-tengah manusia. Akan muncul berbagai problema baru yang bisa dijawab oleh Islam melalui para Mujtahid di masanya.
Termasuk dalam pengambilan setiap kebijakan dalam menangani Covid19 ini.

Mulai dari harus melakukan lockdown, berani mengambil konsekuensi atas lockdown yang diterapkan. Mencukupi kebutuhan-kebutuhan bagi rakyat yang tidak bisa melakukan perputaran ekonomi. Memberikan ketetatan dan kediplinan dalam penerapan lockdown tersebut.

Memberikan senjata termasuk di dalamnya APD dll, dan keamanan bagi para keluarga nakes sehingga tidak memunculkan polemik keluarga dalam menangani Covid19.

Pemerintah akan benar-benar tegas dalam memperhatikan penangan Covid19 ini. Mereka memiliki prinsip bahwa mereka akan mempertanggung jawabkan setiap kebijakan dan setiap kesungguhan yang mereka lakukan dalam menjalankan amanah.

Nabi bersabda, Ahli surga ada tiga macam: pemimpin yang adil, orang yang mengasihi sesama, dan orang yang tidak mengemis meskipun keluarganya banyak (HR Muslim).

Termasuk orang yang diberi naungan pada hari kiamat yang sangat panas adalah pemimpin yang adil (HR al-Bukhari dan Muslim).Wallahu ‘alam.[]

Comment