RADARINDONESIANEWS.COM, BANTEN — Mahasiswa KUKERTA, Kuliah Kerja Nyata) UIN SMH Banten mengadakan agenda Layanan Bimbingan Kelompok di SMKN 1 Sajira, Rabu (10/8/2022). Program bimbingan diikuti oleh 96 peserta dari kelas X SMKN 1 Sajira dengan penuh antusias.
Pada program layanan bimbingan kelompok ini, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 8-12 orang. Dengan mengusung tema “Kenakalan Remaja”, siswa dituntun untuk berpartisipasi aktif menyampaikan opini dan perspektifnya tentang topik yang telah dibahas.
Sebagai salah satu bentuk layanan konseling, siswa juga diajak untuk saling berbagi cerita dan mencari solusi dari setiap pengalaman yang pernah dialami. Dengan memperhatikan beberapa asas seperti asas kenormatifan, kerahasiaan, dan kesukarelaan, siswa akan merasa lebih nyaman saat menceritakan pengalamannya di masa lalu selama layanan bimbingan kelompok berlangsung.
Selain itu, dalam layanan bimbingan kelompok ini, para siswa juga diajak untuk berpikir kritis saat menghadapi suatu problematika kehidupan. Dengan menganalisa fenomena, faktor penyebab serta akibat dari topik masalah yang didiskusikan, siswa dapat dengan mudah untuk merumuskan solusi yang akan diimplikasikan dalam kehidupan.
“Saya sangat mengapresiasi para siswa karena mereka sudah mau terbuka dengan masalah kenakalan mereka sendiri dan mereka juga tahu yang mereka lakuin selama ini salah. Seneng banget karena bisa dengar masing-masing dari mereka mau berubah dan sudah ada niat yang baik.”
Tutur Elsha Nadia Rizkiawati, Anggota Kelompok KUKERTA 94.
Lebih dari itu, layanan bimbingan kelompok sebagai salah satu program yang berlandaskan pada kegiatan konseling ini merupakan ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan oleh para mahasiswa KUKERTA khususnya kelompok 94 yang datang dari berbagai jurusan.
“Tantangan sudah ada mulai dari saat saya mempelajari bagaimana proses layanan bimbingan kelompok tersebut dilakukan. Karena, kita sebagai pemimpin kelompok harus bisa mengatur mood setiap anggota kelompok. Hal itu yang sulit. Apalagi kita belum begitu tau mengenai karakter dari masing-masing anggota kelompok.” Ujar Rizal Firdaus, Ketua kelompok KUKERTA 94.
Rizal mengakui bahwa kesulitan itu juga disebabkan oleh latar belakang dirinya yang memang bukan dari jurusan Bimbingan Konseling.
“Untuk kesannya, ya saya cukup tertantang dengan kesulitan-kesulitan saat belajar memberikan layanan bimbingan kelompok ini. Tapi, meskipun sulit, layanan bimbingan kelompok ini memberikan experience yang sangat berbeda dan baru, sehingga saya rasa kesulitan yang ada jadi berubah menjadi sebuah kesenangan bagi saya.” tambah Rizal Firdaus.
Dengan berbagai tantangan dan kesulitan yang ada, mahasiswa KUKERTA UIN SMH Banten berhasil menjalankan kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan baik.
Para mahasiswa KUKERTA khususnya kelompok 94 bagi peningkatan kualitas generasi muda di masa depan.
Dengan diselenggarakannya agenda Layanan Bimbingan Kelompok ini, mahasiswa KUKERTA UIN SMH Banten sedikitnya mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas generasi muda sebagai tonggak peradaban bangsa.[Novi]
Comment