Mahasiswa Bergerak, Representasi Rasa Kecewa Kepada Pemerintah

Opini683 Views

 

Oleh : Rantika Nur Asyifa,

_________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Baru-baru ini, mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) akan menggelar aksi demonstrasi di Istana Negara, Jakarta, pada 11 April 2022. Pihak BEM SI memperkirakan sebanyak 1.000 mahasiswa akan ikut demo.

Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin mengatakan, ada 6 tuntutan yang disuarakan pada aksi 11 April nanti. Salah satu tuntutannya adalah soal isu penundaan pemilu yang sempat didesak pada aksi 1 April kemarin.

“Yang pertama menuntut Presiden Joko Widodo bersikap tegas menolak dan memberikan pertanyaan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi,” katanya kepada MPI, beberapa waktu lalu.

Kemudian, tuntutan lain mengacu pada Undang-undang Ibu Kota Negara.

“Kedua mahasiswa menuntut dan mendesak Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah, serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan,” tuturnya.

Tuntutan berikutnya mahasiswa menyinggung soal bahan pokok dan kelangkaan minyak goreng.

“Ketiga mendesak untuk menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat. Keempat kami harap Presiden Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait,” ujarnya.

Mahasiswa juga menuntut penyelesaian konflik agraria. Terakhir, mahasiswa meminta presiden dan wakil presiden berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanya di sisa masa jabatannya. (okenews.com, 10/4/22).

Aksi tersebut bentuk kekecewaan terhadap pemerintah. Pemerintah dinilai tak bisa mengatasi masalah yang menyebabkan masyarakat hidup dengan kesulitan. Pemerintah hanya menambah penderitaan masyarakat dengan banyaknya kenaikan-kenaikan pada bahan pokok, bahan bakar minyak, dll. Dan sama sekali tidak memberikan solusi yang meringankan beban rakyat.

Sudah saat nya mahasiswa bergerak menyuarakan penderitaan yang terjadi kepada rakyat saat ini. Bangkit dari kelenaan atas semua janji manis para pemimpin. Mahasiswa harus memahami pentingnya suara dan peran mereka untuk membangun negara.

Mahasiswa muslim sebagai agen perubahan sosial semestinya memiliki basis ideologi Islam dalam merespon persoalan sehingga bebas dari berbagai kepentingan yang melanggengkan kezaliman.

Mahasiswa muslim juga diharapkan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi, tidak lain yaitu kembali kepada Islam. Hanya Islam yang mampu menyelesaikan masalah secara fundamental dan menyeluruh tanpa meninggalkan setetes masalah pun agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.Wallahu a’lam bisshawab. []

Comment