Lulu Nugroho*: Agama Melahirkan Kebaikan

Opini671 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Tagar Bubarkan BPIP sempat menggema menyusul pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang mengatakan musuh terbesar Pancasila adalah agama. Sejumlah organisasi mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU, hingga PA 212, mempertanyakan pernyataan tersebut. (CNNIndonesia.com, 12/2/2020)

Pernyataan tersebut membuat gaduh, memancing perbincangan di Twitter. Netizen ikut meramaikan perbincangan soal Pancasila dan memopulerkan tagar #BubarkanBPIP. Kasus ini juga membuat sejumlah petinggi negeri dan berbagai organisasi Islam, bersuara melalui twitter.

Mayoritas muslim yang tinggal di negeri ini, lagi-lagi disudutkan dengan pernyataan yang kontroversi. Jika agama dijadikan sebagai musuh, maka sesungguhnya perilaku beragama seperti apa yang dianggap paling benar. Bukankah ketaatan pada Allah adalah hal terbaik dan selalu mendatangkan maslahat. Tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga keluarga, masyarakat dan negara.

Terbukti banyak kasus kerusakan terjadi, akibat seseorang berpaling dari agamanya. Semakin jauh dari Islam, manusia akan semakin tersesat. Maka solusi terbaik bagi seluruh persoalan kehidupan, adalah kembali kepada Islam. Inilah yang kemudian memunculkan kesadaran hingga mendorong kaum muslim di tanah air berbondong-bondong mempelajari Islam.

Geliat umat untuk kembali kepada Islam, sangat besar, berbagai komunitas hijrah kini tumbuh dengan pesat. Islam benar-benar menunjukkan kepiawaiannya, al islaamu ya’lu wa laa yu’la alaihi. Ia selalu berhasil memikat siapapun yang hatinya tunduk pada kebenaran. Maka tak bisa dihindari jika saat ini umat senantiasa merujuk perkaranya kepada Alquran.

Hal ini tentu merupakan pertanda baik bagi kebangkitan Islam. Bukti bahwa dakwah mampu mengubah pemikiran umat, menjadikannya energi gerak yang pada akhirnya akan mengguncang dunia. Jika umat sadar pada jati dirinya sebagai ‘khoiru ummah’ maka seluruh aktivitas yang lahir darinya adalah aktivitas yang bernilai surga.

Inilah keistimewaan Islam, ia memiliki sebuah pemahaman yang khas tentang kehidupan. Pandangannya yang menyeluruh terhadap alam semesta, manusia dan kehidupannya, menjadikan Islam sebagai kepemimpinan berpikir, sekaligus landasan pemikiran dalam berbangsa dan bertanah air.

Tidak hanya itu, ia juga menjadi soko guru. Islam menyangga peradaban, mengokohkan kehidupan bermasyarakat agar tetap tegak di tengah berbagai krisis kehidupan. Kekuatannya yang luar biasa dari Sang Pencipta. Karenanya, seluruh aturan yang lahir pun bersifat sistemik, saling terkait dan teratur sangat sempurna demi menjaga keberlangsungan hidup manusia.

Jika seluruh manusia di negeri ini baik pemerintah hingga masyarakat akar rumput taat kepada Allah dan mau menerapkan Islam, maka kesejahteraan akan menjadi sebuah keniscayaan. Dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam, pemeluknya akan menjadi pribadi baik, mutiara-mutiara umat.

Dari tangan Islam, akan lahir prestasi gemilang, manusia-manusia beriman, pandai dan berbudi luhur. Bahkan Islam juga mampu memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan pemikiran lain. Maka tak layak menjadikan agama sebagai musuh, sebab kebenaran hakiki sejatinya ada pada Islam.

*Muslimah Cirebon

Comment