RADARINDONESIANEWS.COM, TANGERANG – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyelenggarakan Seminar Nasional Penerbangan dan Antariksa Nasional ke 23 (SIPTEKGAN XXIII) 2019 di Gedung Graha Widya Bhakti, DRN Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Selasa (23/07). Tema yang diusung dalam seminar ini adalah “Iptek Penerbangan dan Antariksa untuk Kemandirian Bangsa”. Acara ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai instansi, lembaga litbang, perguruan tinggi, maupun sektor industri.
Seminar ini bertujuan sebagai sarana untuk membangun integrasi dan kolaborasi penelitian, pengembangan, dan perekayasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa.
Acara ini dibuka oleh Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin, dalam sambutannya Ia mengatakan mengenai penguasaan teknologi penerbangan dan antariksa sangat sulit untuk dikerjakan oleh satu institusi saja. “Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak terkait agar nantinya bisa menciptakan iklim kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan sehingga program yang akan berjalan tidak tumpang tindih,” ujarnya.
Thomas juga mendorong agar kegiatan penelitian tidak hanya berlandaskan keinginan pribadi melainkan perlu melihat kebutuhan industri secara global. Hal ini sejalan dengan visi LAPAN sebagai penggerak sektor pembangunan nasional berbasis iptek penerbangan dan antariksa.
Sementara itu, Dekan Fakultas Universitas Pertahanan, Romie Oktovianus Bura, Ph.D yang hadir sebagai pembicara menyampaikan mengenai Universitas Pertahanan (UNHAN) yang memiliki fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang meliputi bela negara, pembangunan karakter yang tangguh dan berwawasan kebangsaan, serta mendorong inovasi yang berguna bagi perekonomian negara.
Dalam seminar ini juga mengundang Edy Giri Rachman Putra, Ph.D, Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN), dalam presentasinya Ia menjelaskan mengenai teknologi nuklir dan kedirgantaraan adalah bidang yang sangat strategis. Tujuan dari penguasaan teknologi nuklir maupun bidang strategis lainnya adalah untuk kemaslahatan umat manusia. “Berkaitan dengan bidang keantariksaan, BATAN dapat berperan dalam hal pengujian bahan bakar roket yang dikembangkan oleh LAPAN” paparnya.
Berikutnya sebagai pembicara terakhir, Ir. Atik Bintoro , peneliti utama Pustekbang memaparkan mengenai LAPAN yang memiliki program Maritime Surveillance System dan telah mengembangkan teknologi pesawat berawak maupun tanpa awak.
“Pengembangan pesawat terbang berawak, LAPAN telah bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat transport N219. Untuk LSA (LAPAN Surviellance Aircraft) bekerja sama dengan TU Berlin. Tidak hanya itu, LAPAN juga telah mengembangkan pesawat tanpa awak LSU (LAPAN Surviellance UAV).”jelas Atik.
Saat ini LAPAN sedang merancang LSU 05 dan LSA tanpa awak yang dapat dimanfaatkan untuk pemantauan wilayah laut di Indonesia. Atik mengajak pihak-pihak terkait untuk dapat berkolabirasi baik dari segi teknis maupun pendanaan.
Seminar ini menampilkan berbagai makalah dari masing-masing peserta yang membahas mengenai bidang propulsi, propelan struktur, material, instrumentasi, aerodinamika, elektronika, mekatronika, telekomunikasi dan navigasi, serta bidang-bidang lainnya yang berkaitan dengan iptek penerbangan dan antariksa. Terdapat 38 makalah yang dipresentasikan oleh peserta. Makalah-makalah tersebut adalah makalah yang lolos seleksi dari total 51 makalah.[]
Comment