Laju Inflasi Pangan di Atas Kenaikan Upah Minimum. ASPEK: Pemerintah Salah Urus Negara?

Nasional226 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) menilai Pemerintah selama ini telah salah urus dalam mengelola Negara. Kemiskinan tetap jadi masalah utama di Indonesia, akibat daya beli masyarakat yang rendah.

Di sektor ketenagakerjaan, kebijakan politik upah murah yang diterapkan Pemerintah terbukti tidak berkeadilan dan tidak mensejahterakan.

Demikian disampaikan oleh Mirah Sumirat, S.E Presiden ASPEK Indonesia dalam keterangan pers tertulis yang dikirim Sabda Pranawa Djati, S.H
Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia kepada Radar Indonesia News, Rabu (06/03/2024).

Keterangan pers ASPEK Indonesia ini menurut Mirah merespon informasi dan pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan, terkait laju inflasi pangan yang bergejolak atau volatile food dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dan telah melampaui rata-rata kenaikan upah minimum regional (UMR).

Dikutip dari artikel di Kompas.com dengan judul “BI: Inflasi Pangan Sudah Lampaui Kenaikan UMR, Hampir Salip Kenaikan Gaji PNS”, tanggal 04 Maret 2024.

Kepala Departemen Regional BI Arief Hartawan mengatakan, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, inflasi pangan bergejolak mencapai 5,6 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding rata-rata kenaikan UMR yang hanya mencapai 4,9 persen pada periode 2020-2024.

Mirah Sumirat menilai berbagai kebijakan Pemerintah Joko Widodo terbukti gagal dalam mensejahterakan rakyatnya. Sistem pengupahan yang beberapa kali diubah selama masa pemerintahannya, terbukti semakin melanggengkan politik upah murah dan menurunkan daya beli masyarakat.

Inflasi pangan yang diungkap Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan, lanjut Mirah, membuktikan bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya saja, masyarakat sudah sangat kesulitan. Apalagi untuk kebutuhan lain seperti pendidikan, perumahan dan kebutuhan lainnya.

“ASPEK Indonesia mendesak Pemerintah untuk serius dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jangan hanya peduli pada kekuasaan, tapi mengabaikan kesejahteraan rakyatnya,” pungkas Mirah Sumirat.[]

Comment