RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Komunitas Rakyat Pejuang Revolusi Konstitusi memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya Jaktim, Sabtu (20/5/2023).
Peringatan tersebut bertema “Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, pertanda bangkitnya kesadaran rakyat bangsa Indonesia yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945 Asli.’
Dalam sambutannya Fahri Lubis menegaskan bahwa Rakyat Indoneesia, para Pancasilais sejati harus siap menghadapi bangkitnya komunis gaya baru yang selama ini telah merongrong Pancasila sejak berlakunya UUD Thn 2002, telah terjadi perpecahan sesama anak bangsa, terkoyak-koyaknya persatuan, fitnah dan adu domba akibat telah memudarnya rasa nasionalisme.
“Pancasila tidak lagi menjadi falsafah bagi rakyat bangsa Indonesia dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila hanya sebatas sebutan saja.” Ujar Fahri Lubis dalam kesempatan peringatan tersebut.
Kebangkitan Komunis Gaya Baru tambah Fahri Lubis, telah nyata terjadi dengan maraknya issue suku ras dan agama serta intoleran. Apa lagi saat ini, menjelang Pemilu langsung di Tahun Politik 2024, yang akan lebih memporakporandakan persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.
“Hari Kebangkitan Nasional tahun iniĀ adalah momentum kebangkitan para Pancasilais sejati yang akan memperjuangkan kembalinya Pancasila dan UUD 1945 asli.” Ujar Fahri Lubis.
Menurutnya, UUD tahun 2002 yang individualis, liberalis Dan kapitalis menjadi sumber carut marut bangsa dan negara saat ini.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh KH.Ayib Raharja. Seluruh peserta mendoakan1 7 pahlawan revolusi serta memohon pertolongan kepada Allah SWT, utk rakyat bangsa Indonesia agar berhasil menghadapi masa multi krisis ini dengan perjuangan secara konstitusional, kewaspadaan dan mawas diri agar kejadian G 30 S PKI tidak terulang lagi.
Acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini dihadiri perwakilan dari Dewan Kerajaan Surakarta, Tokoh-tokoh Daerah dari Lampung dan para ulama yang pro pancasila serta aktivis dan kaum ibu yang anti komunis di Jabodetabek.
Setelah acara peringatan seluruh peserta melakukan kunjungan ke sumur maut Lubang Buaya dan museum penghianatan PKI (komunis), diorama rumah penyiksaan 7 pahlawan revolusi dan gedung Paseban.
“Kita bertekad dan bersepakat sesuai konstitusi tetap berjuang membangun persatuan dan kesatuan segenap komponen anak bangsa dan menjaga terhadap bahaya laten komunis serta melawan segala bentuk ketidak adilan dan melaksanakan amal ma’ruf nahi munkar dengan Power Of Allah, bukan dengan People Power.” Imbuh Fahri Lubis.[]
Comment