Klenik yang Kian Laris Dalam Dunia Kapitalis

Opini504 Views

 

Oleh: SW. Retnani S.Pd, Pendidik Generasi dan Aktivis Dakwah

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya, baik darat maupun lautnya, juga berlimpah keanekaragaman. Bermacam budaya, suku, bahasa serta tradisi menjadikan bangsa kita semakin unik dan selalu jadi sorotan bangsa-bangsa di dunia.

Negeri ini kian memukau dan mengundang banyak pihak untuk menikmati pesona cantiknya negeri Zamrud Khatulistiwa. Maka tak heran, negeri +62 memiliki simbol Bhinneka Tunggal Ika.

Budaya dan tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat ada yang sesuai dengan agama dan ada pula yang bertentangan dengan agama. Salah satunya adalah perbuatan syirik. Fenomena perdukunan kian menjamur di masyarakat, bahkan pelanggaran tauhid ini sering terjadi dan viral di dunia maya. Media elektronik pun tak mau ketinggalan, beberapa sinetron, film, drama pasti ada adegan yang mengarah ataupun mencontohkan perbuatan syirik.

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki aturan dan hukum dalam menjalankan ibadah serta kehidupannya di dunia. Di antaranya adalah dilarang menyekutukan Allah Subhanahu Wa ta’ala, membunuh, menipu, berzina, riba dll.

Maka budaya klenik seperti mempercayai dukun sama dengan menyekutukan Allah dan perbuatan ini disebut syirik.

Menyekutukan Allah termasuk dosa besar. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-nisa : 48).

Inilah gambaran nyata keburukan dari profesi dukun, tukang sihir, tukang ramal, ahli nujum atau apapun itu sebutannya. Allah SWT sangat membenci dan mengutuk perbuatan mereka.
Namun, mengapa masih saja ada orang-orang yang mau mempercayai mereka, bahkan menyandarkan nasib hidup mereka kepada makhluk-makhluk yang sesat serta dimurkai Allah SWT.

Bukankah ini suatu fakta kejahiliahan?

Sistem kapitalis yang melahirkan paham sekuler, telah memupuk tradisi jahiliyah. Budaya klenik seperti meramal dan perdukunan laris di dunia kapitalis. Padahal percaya kepada dukun adalah kebodohan yang nyata dan penentangan kepada Sang Maha Pencipta, Allah Azza wa Jalla.

Perbuatan syirik telah menghinakan kemuliaan umat manusia. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di muka bumi ini. Tak hanya itu, syirik juga merupakan fakta kezaliman yang paling besar. Zalim terhadap Sang Maha Kuasa, zalim terhadap orang lain serta zalim kepada dirinya sendiri.

Ini merupakan salah satu kebobrokan demokrasi yang diusung oleh para pelaku sekulerisme. Sistem kufur yang menyengsarakan dan menyesatkan umat manusia. Sistem yang menjauhkan umat dari syariat Islam. Sistem yang digaungkan oleh para pembenci Islam.

Berbeda apabila negara kita menerapkan sistem Islam. Dalam hukum-hukum Islam penguasa berkewajiban menanamkan akidah Islam yang kuat pada seluruh umat dan menutup rapat timbulnya celah praktik kemusyrikan serta menindak tegas para pelakunya. Meskipun sebagian orang memandang bahwa perbuatan syirik tidak merugikan masyarakat secara materi.

Sang Maha Pencipta sangat membenci perbuatan syirik dan termasuk salah satu dosa besar. Maka sebagai umat Islam kita wajib menjauhi perbuatan syirik. Tak hanya individu dan masyarakat, negara pun wajib berperan aktif menumpas segala kemaksiatan yakni dengan memberikan hukuman yang dapat membuat jera dan melarang penayangan apapun terkait sihir atau perdukunan di berbagai media.

Penerapan syariat Islam secara menyeluruh dalam aspek kehidupan, akan menjauhkan umat dari segala kemaksiatan termasuk perbuatan syirik, ramalan dan perdukunan atau budaya klenik lainnya. Kemaksiatan takkan tumbuh apalagi menjamur di negeri-negeri kaum muslim, apabila negara turut serta dalam menjaga akidah umat.

Dengan demikian, negara yang menerapkan sistem Islam pasti dapat mencegah segala perbuatan yang dapat merusak ketauhidan dan keimanan umat Islam. Tak hanya itu, dengan penerapan sistem Islam kemuliaan seluruh umat manusia pasti terjaga. Kesejahteraan serta keadilan pasti terwujud. Dan yang terpenting rahmat, berkah Allah senantiasa melingkupi dan mengiringi setiap langkah kehidupan kita.
Aamiin Allohumma Aamiin.

Firman Allah SWT di dalam kitab suci Alquran, yang artinya :

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-a’raf : 96).
Wallahu a’lam bishshawab.[]

Comment