RADARINDONESIANEWS.COM JAKARTA – KH. Drs. Imam Addaruqutni, MA., tokoh Muhammadiyah pendukung Jokowi – KH Ma’ruf Amin ini dipilih dan didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Usaha Kecil Menengah (DPP Partai UKM) dan Ketua Majelis Tinggi DPP Partai UKM.
Mas Imam sapaan akrabnya diminta Gus Din atau Syafrudin Budiman SIP Sekretaris Jenderal DPP Partai UKM untuk berjuang bersama untuk umat/masyarakat dan memperkuat komitmen kebangsaan.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM) ini dinilai memiliki pengalaman, kelebihan, kapasitas dan kapabilitas mumpuni.
Putra kelahiran Tulungagung ini pernah terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2004-2009 dan saat ini merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Partai Matahari Bangsa (PP PMB).
“Saya diminta menjadi Pembina dan Majelis Tinggi di Partai UKM oleh adinda saya Syafrudin Budiman, SIP., Sekjen DPP Partai UKM. Saya bersedia kalau sebagai dewan pembina, namun kalau pengurus harian saya sudah tak ada waktu. Cukup di pembina saja bisa memberikan masukan dan pertimbangan,” terang Imam Addaruqutni saat dihubungi, Selasa (12/01/2021).
Menurut Mantan Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Mantan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LKHP) PP Muhammadiyah ini, dirinya saat ini lebih aktif di kegiatan masjid dan dakwah. Selain itu Mas Imam juga aktif sebagai Dosen dan Wakil Lektor di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta.
“Kemarin saat Pilpres 2019 saya aktif sebagai Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin 01 di Bidang Keagamaan. Selain itu bersama Eksponen Muda Muhammadiyah menggalang dukungan untuk kemenangan Jokowi-Amin,” tukas Mas Imam, Mantan Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.
Katanya, saat Pilpres 2019 di Sukoharjo, Jawa Tengah bersama 5000-an orang yang tergabung tergabung dalam Eksponen Muda Muhammadiyah dari seluruh daerah di Indonesia melakukan deklarasi mendukung nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, di Gedung Lamin Etam, Sabtu (30/3/2019).
“Pada acara deklarasi, Eksponen Muda Muhammadiyah bergerak untuk visi Jokowi-Amin Indonesia maju. Kami menyatakan dukungan kepada Jokowi-Amin dipelopori oleh 34 Eksponen dari seluruh Indonesia” jelasnya.
Imam Addaruqutni selaku deklarastor Nasional dalam orasi kebangsaannya menyampaikan enam maklumat. Eksponen Muda Muhammadiyah menolak segala bentuk politisasi Masjid. Walaupun, sejatinya tidak ada larangan membahas tema politik di tempat ibadah itu.
“Kami menyatakan menolak segala bentuk hoaks, ujaran kebencian, dan narasi-narasi yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Bahkan, Eksponen Muda Muhammadiyah menolak khilafah dengan menegakkan Islam Wasathiyah yang setia pada Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasy-Syahadah, yakni negara kesepakatan,” jelasnya panjang lebar.
Mas Imam juga mengapresiasi segala bentuk kerja-kerja pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pemerintahan Kabinet Kerja bagi kesejahteraan rakyat dan umat, yang memiliki semangat sama dengan Muhammadiyah sebagai gerakan yang mengutamakan kerja nyata, daripada retorika.
“Hari ini pemerintahan Jokowi-Amin sudah berjalan satu tahun lebih, karena itu Partai UKM bisa ikut mendukung dan mengawal program dan kinerja Presiden sampai 2024. Insya Allah kita kawal bersama secara konstruktif,” tegas Mas Imam.
Sementara itu Syafrudin Budiman SIP Sekretaris Jenderal DPP Partai UKM sangat respect dan hormat ketika Mas Imam mau diajak bergabung. Partai UKM menjadi kuat dan solid dengan serta kompak dengan masuknya Mas Imam.
“Sebagai seorang Ulama, Cendikiawan dan Intelektual Muslim, sosok Mas Imam adalah figur Kader dan Intelektual Organik yang memahami realitas masyarakat. Mas Imam sangat peka akan problematika keadaan masyarkat dan bangsa saat ini melawan radikalisme agama,” ujar Gus Din.
Katanya, Partai UKM memiliki basis garapan masyarakat pelaku UMKM, Koperasi dan Pedagang Pasar, serta komunitas lainnya, akan lebih terarah dengan masukan dan arahan para senior. Seperti sosok KH. Drs. Imam Addaruqutni, MA dan para Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pakar, akan menguatkan kelembagaan Partai UKM.
“Mas Imam juga dikenal sosok moderat dan toleran dalam membangun komitmen kebangsaan menuju pencerahan peradaban. Ia dikenal figur Intelektual Muslim yang ahli tentang Ideologi Pancasila dan Kajian Islam Modernis,” pungkas Gus Din yang juga sebagai Konsultan Media detikindonesia ini. (DI/A/IMO)
Comment