Ketum ICMI: Lansia Bukan Harus Berhenti Belajar dan Berkarya

Nasional81 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof. Dr. Arif Satria S.P., M.Si, mengatakan bahwa meski sudah masuk fase Lanjut Usia (Lansia), namun itu bukan penghalang untuk terus belajar dan berkarya untuk bermanfaat bagi sesama, sebab banyak tokoh yang justru produktif berkarya saat Lansia.

“Meski Lansia, namun jika seseorang berpikir untuk masa depan dan nilai manfaat dirinya bagi orang lain maka ia sebenarnya masih muda,” kata Arif saat membuka Pesantren Kilat Lansia pada Sabtu di Hotel Oasis Amir, Jakarta, Sabtu (22/3/25).

Arif mengakui, dirinya sering bertemu para tokoh senior seperti Mahatir Muhammad dan Emil Salim yang selalu bicara masa depan dan tidak terjebak kenangan masa lalu, meski mereka adalah orang sukses di masanya.

“Padahal, usia Mahatir sudah nyaris 100 tahun namun ia justeru banyak bicara soal masa depan dan tidak membahas kesuksesan dirinya di masa silam saat ia memimpin Negara Malaysia,” kata Arif.

Begitu juga saat dirinya berdiskusi dengan Almarhum Emil Salim, yang saat itu beusia 95 tahun namun senantiasa bersemangat untuk membahas masalah masa depan, jelas Arif.

“Terus terang saya iri, sangat ingin seperti mereka. Jika saya diberikan anugerah usia seperti mereka saya juga ingin tetap produktif seperti mereka dan konsen pada masa depan,” kata Arif.

Menurutnya, ciri orang yang masih muda adalah mereka yang selalu bicara soal masa depan dan selalu ingin belajar. Arif juga mengatakan, Lansia juga selain punya kewajiban menyiapkan masa depan juga harus aktif terlibat sebagai bagian dari masa depan itu juga.

“Ubahlah mindset kita pada mode growth mindset dan jangan fix mindset. Growth mindset adalah pola pikir positif, selalu belajar dan bicara tentang masa depan. Sedang fix mindset, akan takut dengan perubahan, malas belajar dan selalu bicara masa lalu,” kata Arif.

Arif juga mengutip ucapan Einstein yang mengatakan, jika seseorang sudah berhenti belajar, maka ia sedang memulai kematiannya.

“Karena itu, sebagai lansia jangan mau berhenti belajar agar usia kita tetap produktif. Selain itu, juga harus terus menjadi pembelajar dan menginternalisasi Sifat Allah yaitu Al-Kholiq dan Al-Badi’ yang bermakna menciptakan yang sudah ada dan yang akan ada,” terang Arif.

Arif berharap, Perempuan ICMI sebagai Badan Otonom ICMI harus selalu konsisten mendampingi para lansia, bukan hanya memberikan sentuhan kreatif tapi juga sisi kebijaksanaan mereka.

“Saat ini, kecerdasan bisa digantikan mesin, tapi hati yang bijak (wisdom) tidak bisa tergantikan. Maka dalam Pesantren Lansia ini, adalah saling berbagi semangat,” pungkas Arif.

Sementara itu, Ketum DPP Perempuan ICMI, Dr (Can) Drs. Hj. Welya Safitri M.Si mengatakan, saat ini lembaganya sedang memperjuangkan terbentuknya Komisi Lansia yang pernah dihapus oleh pemerintah.

“Memberikan layanan bagi Lansia agar selalu produktif dan belajar, memerlukan dukungan pemerintah dalam banyak hal termasuk anggarannya. Jadi kita ingin, pemerintah kembali memperhatikan kebutuhan kaum Lansia secara serius dan konsisten,” kata Welya.

Ia juga mengatakan, selama beberapa tahun ini sudah melakukan upaya edukasi bagi para Lansia tentang pentingnya pemahaman agama dan belajar tentangnya agar tercapai cita-cita mereka untuk menghadapi akhir hidup yang terbaik atau Husnul Khatimah melalui Pesantren Lansia ini.

“Harapan kami, para Lansia ini dapat terus belajar untuk menyempurnakan pemahaman agamanya dan beramal untuk menyiapkan masa depan yang Husnul Khatimah,” pungkas Welya.

Turut hadir dalam kesempatan Pesantren Kilat Lansia itu, Wakil Ketua Umum ICMI, Andi Anzhar Cakra Wijaya, dan Wasekjen ICMI sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Festival Ramadhan ICMI 2025, Hairul Hidayat, Bersama Pengurus MPP ICMI lainnya.

ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.[]

Comment