Ketua LPM Geram: Pemkot Depok Lamban Tangani Corona

Daerah, Depok487 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, DEPOK – Ketua DPD LPM Kota Depok, Yusra Amir Yahya menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sangat lambat dalam menangani wabah virus Corona yang sudah sangat serius ini.

Terbukti dengan makin bertambahnya jumlah korban yang positif terkena virus Corona dan bahkan sudah ada yang meninggal dunia.

”Pemerintah Depok, jangan hanya himbauan saja, namun perlu adanya tindakan nyata, di karenakan Semakin hari ketakutan masyarakat semakin tidak terkontrol terhadap wabah virus corona ini, tutur Yusra, Rabu (25/3)

Lebih lanjut di katakan Yusra, dengan adanya wabah virus Corona ini, secara otomatis masyarakat juga dibebani oleh tinggi nya ekonomi saat ini. Seperti melonjaknya harga harga bahan pokok dan juga bahan bahan makanan. Dan saat ini, Pemkot justru hanya lebih banyak menghimbau dibandingkan dengan tindakan yang nyata.

“Secepatnya Pemkot harus bisa menggunakan anggaran biaya tanggap darurat melalui APBD dan APBN. seperti, Bantuan Operasional Pemerintah (BOP), Biaya Operasional Sekolah (BOS), Forum Kota Depok Sehat (FKDS) yang bisa dikucurkan untuk biaya tanggap darurat ke-setiap wilayah,” ujar Yusra.

Yusra pun mengungkapkan, bahwa para Ketua LPM se-kota Depok juga mempertanyakan anggaran FKDS yang nilainya mencapai sebesar Rp. 80 milyar. Di mana anggaran tersebut, seharusnya bisa digunakan untuk biaya tanggap darurat seperti kondisi saat ini.

“Seluruh Ketua LPM Kelurahan menanyakan anggaran tanggap darurat, namun sepertinya diabaikan. Karena, hingga saat ini Pemkot terlihat lambat dalam penanganan pencegahan wabah Covid-19 ” ungkap Yusra.

Ketua DPD LPM Kota Depok ini mengharapkan, agar Pemkot Depok janganlah menekan masyarakat untuk berdiam diri di rumah, hindarkan kerumunan (sosial distancing) prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Namun tidak ada kelanjutan tindakan yang dilakukan oleh Pemkot.

“Berikanlah warga perlindungan penanganan yang secara nyata, yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat Kota Depok ini,” harap Yusra. (Moer/Emy)

Comment