RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Komite Timur Tengah dan OKI Eddy Ganefo menegaskan, bahwa negara-negara Timur tengah merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kadin Komite Timur Tengah diharapkan bisa mendorong negara-negara tersebut untuk menambah dan meningkatkan volume perdagangan dan investasinya di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya berharap adanya kerjasama di bidang kelautan dan perikanan meliputi investasi, produksi dan juga pemasaran bisa ditingkatkan dengan adanya penandatanganan Nasakah Kesepakatan Bersama (MOU.) antara KADIN Komite Timur Tengah dan OKI.
Sementara Ketua Kadin Komite Timur Tengah dan OKI H. Jose Rizal menyatakan bahwa point utama pelantikan dan pengukuhan pengurus Kadin Komite Timur Tengah dan OKI adalah untuk menjalin hubungan kerjasama ekonomi sebagai kelanjutan hubungan historis yang telah berjalan sejak dahulu kala melalui para pedagang-pedagang dari Arab yang bermaksud untuk menjalin hubungan perdagangan rempah-rempah.
“Maka tidaklah salah jika KADIN khususnya Komite Timur Tengah akan mengembaiikan kejayaan kerjasama perdagangan yang sudah terjalin sejak dahulu kala,” kata Rizal saat pengukuhan KADIN Komite Timur Tengah dan OKI periode 2017-2020 di BaIai Kartini Jakarta, Senin (31/7/2017)
Pengukuhan dihadiri beberapa menteri di kementrian kabinet kerja RI, Ketua DPD RI dan duta besar negara-negara timur tengah dan OKI. Menurutnya, pengukuhan pengurus KADIN Komite Timur Tengah hari ini merupakan penegasan bahwa KADIN Komite Timur Tengah telah siap menerima amanah untuk membuka hubungan Yang lebih intens dengan seluruh negara-negara yang berada di kawasan timur tengah dan OKI.
Rizal mengatakan, sebagai salah satu wilayah yang dianggap memiliki kekayaan yang melimpah dan juga memiliki perusahaan-perusahaan yang sudah dikategorikan sebagai perusahaan yang multi trilyunan di dunia, maka kawasan Timur Tengah menjadi salah satu bidikan dari KADIN untuk mau berinvestasi di Indonesia.
“Kami memang harus segera menyambut baik investasi dari Timur Tengah, mengingat pemerintah sendiri saat ini sedang membuat payung hukum khusus untuk melindungi investasi dari Timur Tengah, ini sebuah peluang bagi pengusaha di Indonesia, terutama yang tergabung di dalam KADIN, agar bisa bersama membangun negeri ini,” ujarnya.
Dibidang Minyak dan Gas Bumi dari Timur Tengah saja, kata dia, sudah masuk investasi hingga 12,2 Milyar Dollar dan menurutnya ketertarikan pihak investor dari Timur Tengah sendiri bukan hanya dibidang Migas namun juga bidang lainnya.
“Terutama di bidang kelistrikan, pertambangan, terutama yang dibidang energi terbarukan, timur tengah sangat tertarik, dan diperkirakan jumlah nilai investasinya mencapai 51 Milyar Dollar dan ini bukan main-main,” ujarnya.
Jose Rizal sendiri selama ini banyak melakukan kegiatan dibidang properti dan perumahan, dan Jose sendiri memiliki beberapa rekan dari Timur Tengah yang juga berkeinginan untuk melakukan investasi di bidang Properti, walaupun belum maksimal, namun penjajakan yang dilakukan oleh kedua pihak sudah menunjukkan kemajuan.
“Yang pasti nilai investasi dibidang properti tidak bisa dikatakan sedikit, mereka sangat bersungguh-sungguh untuk melakukan investasi, bahkan kunjungan mereka secara personal sudah dilakukan dan mereka sangat tertarik,” ucapnya.
Untuk pertanian dan perkebunan serta kelautan, pihaknya masih mencoba menjalin dengan beberapa perusahaan yang memang benar-benar berada di dalam lingkungannya, agar penempatan dana investasi mereka tidak salah, apalagi Indonesia juga dikenal sebagai salah satu pemilik tanah yang sangat subur untuk melakukan pertanian dan perkebunan.
“Saya sangat berharap kepada pihak Universitas dan sekolah tinggi lainnya, agar bisa ikut memanfaatkan investasi dari Timur Tengah terutama di bidang energi terbarukan, karena pihak Timur Tengah saat ini sedang gencarnya ingin menggunakan energi terbarukan, dan kita harus segera bisa dibandingkan negara lain,” harapnya. (Afu)
Comment