Kasus Kematian Iwan Sutrisman, Denpom Lanal Nias: Korban Dihabisi di Talawi Sawahlunto

Daerah, Kep. Nias256 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, NIAS SELATAN – Keberadaan Iwan Sutrisman Telaumbanua (laki-laki), anak dari Lesawato Telaumbanua (ayah) dan Rosalina Hulu (ibu), warga Desa Lahusa Idanotae, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara kini mendapati titik terang.

Dari keterangan pihak keluarga Iwan, Yasozatulo Telaumbanua yang merupakan adik dari Lesawato Telaumbanua (ayah Iwan) mengatakan, pada 28 Maret 2024 pihak keluarga mendapatkan kabar jika Iwan sudah tidak bernyawa lagi.

“Pada 28 Maret 2024, berdasarkan pengakuan dari Serda Pom Adan Aryan Masal di Denpom Lanal Nias, bahwa benar pada 24 Desember tahun 2022 sekira pukul 17.30 Wib Serda Pom Adan bersama seorang temannya yang bernama Alvin telah membunuh Iwan Sutrisman Telaumbanua dengan cara ditusuk dibagian perut dengan menggunakan pisau sebanyak 3 sampai 4 kali, di daerah Talawi Sawahlunto, kemudian mayatnya dibuang dijurang dangkal dekat dengan lokasi penusukan,” ungkap Yasozatulo, Sabtu (30/3/2024).

Ia menjelaskan, sebelum melancarkan aksi keji tersebut, Iwan yang bercita-cita menjadi TNI AL dibawa oleh Serda Pom Adan ke Padang untuk dilatih sebelum mengikuti seleksi.

“Saat pendaftaran calon Bintara TNI AL di Lanal Nias, Antonius Piaman Telaumbanua (abang dari Iwan) menjumpai Serda Pom Adan yang sebelumnya telah saling mengenal di Gunungsitoli menanyakan kepada Serda Pom Adan apakah ada jalur yang bisa membantu meluluskan adiknya dan Serda Adan menyampaikan bisa membantu meloloskan,” bebernya.

“Namun saat mengikuti seleksi bintara gelombang II tahun 2022, anak kami Iwan tidak lulus (TMS) namun serda Adan menyarankan untuk mengikuti tes di Padang,” sambung Yasozatulo.

Dengan memberikan keyakinan penuh kepada pihak keluarga Iwan, pada 16 Desember 2022 Serda Adan mendatangi rumah keluarga Iwan di Desa Lahusa Idanetae dan menyampaikan kepada keluarga agar Iwan di bawa ke Padang untuk mengikuti seleksi di sana.

Kepada pihak keluarga Iwan, Serda Adan mengatakan akan di bantu oleh pamannya yang berdinas di Lantamal II Padang sehingga pihak keluarga menyetujuinya dengan menanggung segala biaya perjalanan dari pelabuhan Gunungsitoli hingga ke Padang.

Tak berhenti sampai disitu, pada 22 Desember 2022 Serda Adan kembali meyakinkan keluarga dengan mengirimkan foto Iwan kepada keluarga dengan mengunakan pakaian dinas lengkap dan kepala sudah di gundul serta menyampaikan bahwa Iwan sudah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban.

Keadaan tersebutpun dimanfaatkan Serda Adan untuk meminta sejumlah uang kepada keluarga Iwan dengan cara ditransfer ke rekening atas nama Adan Aryan Marsal.

“Di bulan April 2023 Serda Adan menghubungi pihak keluarga lewat WA agar menyiapkan burung murai batu sebanyak 2 ekor untuk di serahkan kepada pamannya yang berdinas di Padang dan keluarga Iwan membeli 2 ekor burung seharga 14.000.000 (empat belas juta rupiah),” ujar Yasozatulo.

Setelah menyiapkan burung murai batu yang diinginkan, Serda Adan mengambil burung tersebut di rumah keluarga Iwan di Desa Lahusa Idanotae. Ia pun menyampaikan kepada keluaraga agar menghadiri pelantikan Iwan di tanjung Uban pada September 2023.

Ditanggal 3 September 2023, Serda Adan kembali menghubungi keluarga Iwan agar menghadiri pelantikan di tanjung Uban pada awal Oktober 2023 dan meminta uang untuk ongkos berangkat ke Tanjung Uban untuk turut menghadiri pelantikan sebesar 3.700.000 (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah).

Hingga tiba pada 3 Oktober 2023, sebanyak 4 orang keluarga Iwan yakni kakek, ayah, sepupu dan abang Iwan bertolak dari Desa Lahusa Idanotae menuju Tanjung Uban.

Setibanya rombongan keluarga Iwan pada 6 Oktober 2023 di Tanjung Uban, Serda Adan yang ditanyai kapan pelaksanaan pelantikan mengatakan jika pelantikan di tunda sampai waktu yang tidak di tentukan karna Iwan terpilih sebagai pasukan khusus Marinir. Sehinga kelurga menunggu kepastian selama 1 minggu di Tanjung Uban.

Dikarenakan masih belum mendapatkan kepastian jadwal pelantikan, pada 15 Oktober 2023 rombongan keluarga Iwan bersikap untuk kembali ke kampung halaman, Kabupaten Nias Selatan.

Keluarga Iwan yang masih bimbang dengan jadwal pelantikan yang telah diucapkan Serda Adan akhirnya mendatangi Kantor Pomal Lanal Nias.

Serda Adan yang berhasil dijumpai langsung oleh pihak keluarga pun masih berkelit, ia mengatakan kepada pihak keluarga bahwa akan bertanggung jawab penuh kepada keluarga.

Akal bulus Serda Adan kembali muncul, pada 5 Februari, keluarga Iwan yang datang di Mess Pomal Lanal Nias untuk menjumpai Serda Adan justru mintai uang sebesar 1.450.000 (satu juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) untuk uang pulsa menghubungi letingnya yang berada di pendidikan, namun keluarga tidak bisa juga berkomunikasi dengan Iwan.

Karena dijanjikan terus menerus dan tidak mendapatkan kepastian, pihak keluarga Iwan pada 25 Maret 2024 menghubungi Pgs.Dan Posal Lahewa dan melaporkan permasalahan tersebut untuk mendapatkan informasi keberadaan anaknya yang tak kunjung dapat dihubungi selama kurang lebih satu tahun tiga bulan.

Keluarga yang masih belum mendapatkan informasi, pada 27 Maret 2024 memutuskan melapor kejadian tersebut di Lanal Nias dengan harapan Iwan dapat ditemukan.

Berdasarkan laporan tersebut, Lanal Nias melakukan penangkapan dan penahanan terhadap Serda Adan Aryan Marsal.

Dari informasi yang dihimpun radarindonesianews.com, atas tindakannya tersebut, Serda Adan telah berhasil meraup uang senilai lebih dari 200 juta dari pihak keluarga Iwan.[]

Comment