RADARINDONESIANEWS.COM, LECES – Kajian Muslimah Leces mengelar Majlis Ta’lim khusus kaum ibu di Perum Satelit Leces, Probolinggo, Ahad (29/9/2019).
Acara yang memakai kediaman ibu Endang, salah seorang anggota kajian itu diawali dengan pembacaan shalawat asygil yang dipandu oleh ibu Kris selaku moderator.
Kajian tersebut dihadiri puluhan kaum ibu dari berbagai kalangan yang memadati lokasi. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh ibu Sri Sumarwasih menambah kesyahduan pagi itu.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh ustadzah Vinda Apriliyanti, S.Pd dengan tema “Ibu Ujung Tombak Peradaban”.
Ustadzah Vinda dalam paparannya mengajak peserta mencermati perbedaan antara ibu zaman old dan ibu zaman now. Mulai dari kebiasaan, kemudian sumber informasi, hingga cara berpenampilan. Ada pergeseran budaya yang dibawa oleh barat terhadap kaum ibu.
Menurut Ustadzah Vinda, ibu yang seharusnya menjadi “Robbatul bait”, sekarang terseret oleh sosok yang materialistis.
Paham sekulerisme juga kuat mencengkeram. Sekulerisme adalah pemisahan agama dari kehidupan.
“Akibatnya masyarakat termasuk di dalamnya adalah para ibu sulit menyelesaikan masalah dalam hidupnya”, Ujarnya.
Ustadzah Vinda menambahkan, hantaman gaya hidup serba bebas, membuat para ibu semakin khawatir dengan kondisi generasi. Misalnya narkoba yang diselundupkan dengan berbagai cara, miras, freesex dll.
Sedangkan negara tidak menjaga akidah, akhlak dan masa depan generasi di negeri ini. Disisi lain, para ibu terpaksa keluar rumah untuk membantu ekonomi keluarga dikarenakan kondisi ekonomi yang serba sulit.
“Dengan begitu, lanjutnya, sempurnalah kerusakan dalam keluarga dan masyarakat”, Tegasnya.
Islam memandang peran ibu sebagai umm wa robbatul bait. Dalam banyak hadits disebutkan keutamaan seorang ibu dan pahala besar yang dijanjikan . Bahkan dikatakan syurga berada di telapak kaki ibu.
Pemateri lain dalam Kajian Muslimah itu juga mengajak para ibu untuk melakukan beberapa hal agar menjadi ibu yang mulia.
Pertama tambahnya, menanamkan akidah sejak dini. Kedua, menyiapkan anak masuk syurga . Dengan terus mengontrol dan membimbing anak dan menanamkan rasa takut pada Allah. Ketiga, belajar untuk multitasking, mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.
Panduan di dalam Islam sudah lengkap tinggal kita mengamalkan. Seperti panduan menghadapi fase demi fase perkembangan anak mulai dari lahir, anak-anak, remaja, menikah, hingga berumahtangga. . Bahkan potret-potret ibu mulia juga bisa kita baca seperti Fathimah, ibu imam Syafi’i , Asma’ binti abu bakar dll.
Ibu Alik, dalam sesi tanya jawab menanyakan bagaimana caranya membentuk anak yang islami?
Dengan tegas pemateri menjawab bahwa membentuk generasi islami sekarang lebih sulit karena negara tidak hadir sebagai benteng.
Namun sebagai ibu, kita harus jeli menganalisa setiap anak. Karena beda anak bisa beda karakter. Maka perlu dilakukan semisal analisa SWOT kepada anak tersebut.
Tips kedua adalah seorang ibu harus punya mimpi yang besar kepada anak sehingga membimbingnya juga dengan maksimal. Yang ketiga jangan lupakan do’a. Karena do’a ibu sangat mujarab. Acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh ibu Tutut.[Maya Ristanti]
Comment