Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menerima penghargaan dari pemerintah Singapura |
RADARINDONESIANEWS.COM, SINGAPURA – Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menerima penghargaan dari pemerintah Singapura, Senin (5/3/2018).
Penghargaan Darjah Utama Bakti Cemerlang atau Distinguished Sevice Order (Military) tersebut disematkan langsung oleh Presiden Singapura YM Madam Halimah Yacob.
Jenderal Gatot sendiri merasa sangat terhormat mendapatkan penghargaan dari negara tetangga tersebut. Penghargaan ini sangat luar biasa bagi Jenderal Gatot, apalagi didapatkannya setelah tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI.
“Saya masih diperlakukan seperti layaknya Panglima TNI,” kata Jenderal Gatot.
Tak hanya menerima penghormatan, Jenderal Gatot juga diundang Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Hubungan Indonesia dan Singapura yang menjadi topik diskusi Jenderal Gatot dan Lee Hsien Loong.
Terlepas dari itu, nama Gatot Nurmantyo kini terus muncul sebagai salah satu sosok calon presiden Indonesia menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Ia diketahui memang sudah mulai populer sejak menjadi Panglima TNI, bahkan setelah dilengserkan Presiden Joko Widodo pada Desember 2017 lalu, Gatot Nurmantyo masih terus muncul di sejumlah survei lembaga survei nasional.
Namun sejumlah lembaga survei saat ini masih menempatkan nama Gatot sebagai calon wakil presiden. Namanya terus bersaing dengan sosok-sosok lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Rasyid Baswedan, Muhaimin Iskandar dan lain-lain.
Dalam survei Poltracking Indonesia misalnya, nama Gatot Nurmantyo memiliki elektabilitas cukup tinggi yakni sebanyak 11,4 persen.
Tingkat keterpilihan Gatot sebagai calon presiden juga cukup baik di hasil survei Indo Barometer. Dalam survei ini, tingkat keterpilihan Gatot sebagai cawapres sudah mencapai 9,3 persen mengungguli sejumlah nama tenar lainnya.
Selain itu, survei Monitor Indonesia juga menyebutkan bahwa Gatot Nurmantyo termasuk salah satu dari 10 nama yang paling sering menjadi obyek pemberitaan media-media di tanah air dengan frekuensi sebesar 8 persen, lebih tinggi jika dibandingkan nama-nama lain seperti Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Sri Mulyani dan seterusnya.
Dengan kata lain, diundangnya Gatot Nurmantyo berdiskusi soal hubungan Indonesia-Singapura oleh Lee Hsien Loong dan penghargaan dari Presiden Madam Halimah Yacob sekaligus menunjukkan bahwa publik internasional mengakui kapasitas dan kemampuan Gatot sebagai seorang pemimpin negara. (nnc/yra)
Comment