Jenderal Purn Gatot Fokus Selamatkan Indonesia, Belum Berpihak Capres Siapapun Juga

Politik262 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM,  JAKARTA— Jenderal Purn Gatot Nurmantyo mengaku bahwa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) saat ini sedang fokus perjuangan menyelamatkan Indonesia.

Menurut mantan Panglima TNI era Jokowi ini, KAMI yang digawanginya belum berpihak pada siapapun juga calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

Gatot Nurmantyo menyampaikan KAMI fokus pada perjuangan untuk menyelamatkan Indonesia.

“Untuk itu, maka dalam perpolitikan sekarang, KAMI dalam proses penentuan sekarang ini, tidak ada berpihak pada siapapun juga,” kata Gatot Nurmantyo saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).

Gatot menyebut pihaknya akan mendiskusikan apakah calon yang diusung dan partai yang mengusung capres ini dapat sejalan dengan amanat 8 maklumat KAMI.

Mengenai kriteria capres dukungan KAMI, pihaknya tak bisa mengatakan ada atau tidak hingga saat ini.

Namun, hal itu menjadi hak penilaian oleh rakyat dalam memilih capres usungan partai.

“Biar rakyat yang mikir, tetapi sekarang ini rakyat tidak punya pilihan yang punya adalah partai, kan gitu,” ungkap deklarator KAMI ini.

Sementara itu soal Capres dan Cawapres yang akan didukung, KAMI tidak mau gegabah, KAMI pun saat ini masih mengambil sikap menunggu.

KAMI tidak punya kompetensi atau otoritas untuk mencalonkan presiden. Jangankan KAMI, partai-partai aja masih bingung,” kata Komite Eksekutif KAMI Adhie M Massardi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/5).

Setelah calon yang beredar ini resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), barulah KAMI akan melakukan peneropongan. Sosok mana yang pantas untuk menjadi next presiden.

Kendati begitu, KAMI memberikan indikator bahwa capres 2024 harus sesuai dengan delapan maklumat yang telah disepakati.

KAMI menuntut penyelenggara negara untuk menghentikan sistem dan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta sistem dan praktik oligarkhi, kleptokrasi, politik dinasti, dan penyelewengan/penyalahgunaan kekuasaan.

“Tugas seluruh komponen KAMI adalah mana yang harus dipilih. Tapi itu setelah ada yang jadi. Karena sekarang yang muncul belum tentu jadi capres betulan,” kata Jurubicara Presiden era Gus Dur itu. (ikror/pojoksatu).

Comment