IPW: Kapolda Harus Jelaskan Transparan OTT di Satpas SIM

Berita529 Views
Gedung SATPAS SIM Daan Mogot, Jakarta Barat[ist]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA -Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane
meminta Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Moechgiyarto untuk menjelaskan
secara transparan tentang kebenaran atau tidak tersebarnya informasi
peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Satuan Paminal
Polda Metro Jaya terhadap anggota Direktorat Lalu lintas berinisial EF,
di lingkungan Satpas SIM, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Mminggu lalu.
Seperti diinformasikan diduga EF kena OTT dengan bukti transfer uang
ratusan juta di handphone (HP)-nya, dari puluhan sekolah pengemudi
sebagai uang sogokan pengurusan SIM.
Menurut Neta, penjelasan secara transparan oleh Kapolda itu sangat
penting artinya, agar masyarakat mengetahui dengan pasti. Sebab,
bermainnya sekolah pengemudi dalam mempermudah pengurusan SIM, bukanlah
hal yang baru dan sudah terjadi sejak lama. 
“Ini perlu dilakukan agar muncul ke percayaan publik. Selain itu dlm
fit and profer test di Komisi 3, Kapolri Tito sudah berjanji akan
memperbaiki kondisi pelayanan jasa kepolisian,” kata Neta, Sabtu
(20/8). 
Neta menginginkan untuk hal pengurusan SIM Polda Metro Jaya harus
menjadikan target utama pembenahan. Sebab sudah menjadi rahasia umum
adanya patgulipat dalan pengurusan SIM.
Jika pun paminal melalukan OTT, kata Neta, tentu ini sesuai dengan
janji Kapolri di DPR. Sebab itu soal OTT ini harus dijelaskan dengan
transparan sehingga publik akan melihat adanya arah perubahan yang jelas
di era kapolri Tito. 
“Memang saat ini sudah diprediksi akan terjadi jeruk makan jeruk.
Sehingg sulit Polri akan bersikap transparan. Sebab itu ke depan KPK
harus berani dan agresif melakukan OTT di pusat-pusat pelayanan
kepolisian agar aksi percaloan benar-benar berhenti,” tutup Neta. 
Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasie) SIM Ditlantas Polda Metro Jaya,
Kompol Doni Hermawan menyatakan tidak ada peristiwa tangkap tangan (OTT)
terhadap seorang perwira di Satpas SIM. “Ngak benar beritanya,” katanya
melalui pesan singkat. 
Doni Hermawan menanggapi hal tersebut terkait pemberitaan yang
menyebut EF, perwira pertama yang bertugas di Satpas SIM Daan Mogot,
diduga tertangkap  dalam OTT oleh timsus dari Paminal Polda Metro Jaya,
Rabu (11/8), dengan bukti transfer di handphone ratusan juta rupiah.
(Tim/BB)

Comment