Indah: Muslimah Tak Perlu Ikuti Budaya Barat

Opini639 Views

RADARINSONWSIANEWS.COM, JAKARTA – Upaya barat mengobok-ngobok ajaran Islam tidak akan pernah surut karna mereka sadar bahwa kekuatan Islam bukan terletak pada umatnya melainkan pada ajarannya.

Seperti firman Allah SWT;
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120).

Allah mengabarkan kepada Rasul-Nya, orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kita mengikuti ajaran mereka. Karena mereka akan terus mengajak untuk mengikuti ajaran mereka dan mereka anggap itulah sebagai al-huda (petunjuk).

Perlu dipahami, Yahudi dan Nashrani hanyalah mengikuti hawa nafsu semata sehingga disebutkan dalam firman Allah SWT;

“Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120).

Mereka berupaya melemahkan ajaran Islam dengan menggunakan penafsiran kontekstual, Al Qur’an dipahami sesuai dengan budaya daerah. Islam diharuskan mengikuti budaya mereka bukan budaya yang seharusnya mengikuti ajaran Islam.

Kampanye “No Hijab Day” merupakan upaya mengaburkan wajibnya berhijab dengan harapan umat Islam berbondong-bondong melepas hijab. Menurut penafsiran mereka aurat wanita bukan lagi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, melainkan aurat bisa dimaknai biasa tampak dari wanita-wanita Indonesia saat mereka menggunakan pakaian adat mereka. Jawa misalnya pakai kebaya, kemben, rambut, leher, dada boleh saja terlihat.

Kaum liberal berkutat bahwa hijab wilayah perbedaan pendapat, padahal tak ada satupun Ulama ataupun Mujtahid yang berpendapat seperti itu. Perintah menutup aurat perempuan muslimah sudah sangat jelas dalam Al Qur’an dan Alhadist.

Dengan disponsori oleh Hijrah Indonesia mereka ingin menampilkan corak pakaian Islam Nusantara bukan kearab-araban. Misalnya dengan cara berpakaian adat Jawa dan bali akan klop sama-sama terbuka auratnya, dengan begitu ajaran Islam akan semakin dikaburkan dan akan semakin jauh dari makna yang sebenarnya, sehingga umat semakin jauh dari ajaran Islam.[]

Comment