RADARINDONESIANEWS. COM, JAKARTA – Menurut anggota komisi E, Yudha Pratama dalam rapat di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, ahad (8/12/2019), Dinkes sebut dari 50 ribu warga Jakarta terinfeksi HIV AIDS.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Jakarta saja, tetapi di berbagai daerah lain dikarena sistem kapitalisme yang mengagungkan kebebasan individu dalam berperilaku, beragama, berpendapat, dan kepemilikan.
Kebebasan individu lahir dari keyakinan/akidah sekulerisme yang meniadakan peran sang pencipta untuk mengatur kehidupan. Manusialah yang berhak membuat aturan.
Dalam sistem kapitalis ini masyarakat begitu mudahnya mendapatkan gambar ataupun vidieo porno.
Komputer, internet, telepon seluler, vidieo game bisa jadi sarana penyebaran video porno. Bahkan acara televisi sekarang banyak menayangkan sinetron dan perzinaan yang dengan mudahnya ditonton anak-anak.
Hal ini dapat memicu maraknya perilaku seks bebas di masyarakat, terutama remaja.
Begitu juga perilaku menyimpang di kalangan masyarakat seperti LGBT yang berhasil penyebab terbesar penyebaran HIV AIDS ditengah masyarakat.
Lebih mirisnya lagi ibu rumah tangga yang menjadi korban terbesar terkena HIV, disebabkan karena perilaku suami yang gonta ganti pasangan.
Hal ini seharusnya menjadi sorotan penting bagi negara, sebab negara yang menjadi penjaga dan pelindung bagi segala hal yang berpotensi merusak pemikiran, akal, perilaku dan suasana keimanan di tengah-tengah masyarakat.
Semua ini hanya bisa diatasi dengan memahamkan kepada umat bahwa perlunya kita mengimplementasikan Islam secara kaffah dalam bernegara dan berpegang teguh pada islam.
Bahkan akidah islam harus dijadikan landasan atau asas dalam segala kehidupan kaum muslimin. Sehingga akidah islam bukan hanya menjadi dasar perbuatan kita yang sifatnya individual, tetapi juga dalam segenap aspek kehidupan, karena akidah islam bagaikan fondasi bangunan yang menentukan kuat dan lemahnya bangunan rumah tangga Dan atau negara.[]
Comment