RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Di era sekuler ini posisi seorang guru semakin tidak dihargai, bahkan banyak di antara meteka mendekam di jeruji besi lantaran dianggap melakukan kekerasan terhadap muridnya.
Seringnya kita, para orang tua tersulut emosi disebabkan hal sepele yang seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah.
Rasa takut dan kekhawatiran seorang guru saat mengajar membuat mereka menjadi kurang maksimal mendidik murid. Padahal seharusnya guru dapat berperan menjadi orang tua kedua bagi muridnya.
Dalam konteks ini para guru kemudian tidak berani memberikan sangsi bagi murid yang susah diatur dan diarahkan.
Makanya banyak murid melawan dan berani merendahkan seorang guru, padahal seorang guru harus dihormati dan dihargai karena jasanya yang begitu banyak, bahkan mereka berkorban jiwa dan pikiran mereka untuk muridnya.
Ini yang membuat seorang murid tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan tidak mendapatkan keberkahan ilmu yang ia dapat, ilmunya menguap dan hilang bersama tiupan angin.
Bahkan sekarang banyak guru yang tidak mendapatkan gaji sesuai dengan jerih payahnya, mereka seolah diabaikan sehingga banyak guru yang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Di dalam islam seorang guru sangat dihargai dan dihormati, bahkan mereka diberi upah yang cukup besar. Mereka begitu menghargai ilmu yang diperoleh sehingga dengan begitu banyak lahir ulama besar sebab keberkahan ilmu dan kehidupan seorang guru terjamin.[]
Comment