Impor si Manis, Bukti Kebijakan Tragis

Opini306 Views

 

 

Penulis: Wahyuni Rizki, S.Si, Ibu Rumah Tangga

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA—- Menghadapi Lebaran Idul fitri 2023 pemerintah Indonesia kembali akan melakukan impor sebanyak 215.000 ton gula. Gula tersebut akan diimpor dari sejumlah negara seperti Thailand, India dan Australia.

Gula merupakan salah satu komoditas pangan strategis nasional. Tentu akan menjadi perhatian utama bagi pemerintah agar dapat memenuhi permintaan masyarakat. Namun, mengapa harus impor?

Pada Januari-Desember 2023 pemerintah akan memaksimalkan hasil panen dalam negri. Diperkirakan mencapai sekitar 2,6 juta ton. Namun, masih belum memenuhi kebutuhan gula nasional sekitar 3,4 juta ton. Ini menjadi alasan pemerintah melakukan impor seperti ditulis Detik Finance, (26/03/2023).

Indonesia merupakan negeri agraris. Sejak dulu Indonesia di kenal dengan negeri yang kaya rempah-rempah dan hasil pertanian. Indonesia memiliki tanah yang subur, komoditas yang beragam, petani yang gigih menggarap lahan. Namun, sangat tragis ketika negeri ini akhirnya harus menjadi negara penggila impor gula.

Kebijakan impor gula sebenarnya akan membahayakan ketahan pangan Indonesia. Mengingat gula merupakan komoditas pangan nasional. Jika terus-terusan bergantung kepada impor, negeri ini akan melupakan solusi alternatif lainnya. Kondisi negeri akan terus memburuk karena kita akan mudah disetir oleh negeri lain.

Islam menjadikan negara sebagai pelayan rakyat. Maka fungsi negara semestinya dapat menjamin ketahanan pangan nasional tanpa harus bergantung dengan negara lain. Agar negara menjadi mandiri dalam urusan ketahanan pangan.

Islam juga memfokuskan pembangunan ke arah kesejahteraan rakyat. Jika kebutuhan komoditas seperti gula sangat besar, maka Islam akan fokus kepada penyelesaian dasar seperti membuka lahan yang lebih luas, membantu petani dari segi pengetahuan hingga menurunkan ahli, dan keperluan pertanian lainnya.

Dengan cara ini Islam akan menjamin tersedianya seluruh komoditas pangan, salah satunya adalah gula tanpa impor. Wallahu’alam bishawab.[]

Comment