RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA–Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) mengapresiasi pembentukan Bada Haji dan Umroh oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Karena untuk mengurus haji yang begitu besar, rumit dan ruwet diperlukan pengelolaan yang benar-benar serius. Apalagi di situ terdapat uang umat yang jumlahnya ratusan triliun, yang harus dipertanggungjawabkan secara transparan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum IKADI Dr. Ahmad Kusyairi Suhail pada konprensi pers di Jakarta, Jumat 25/10. Konpres digelar dalam rangka penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan berlangsung di Hotel Sahid, Jakarta 1-3 November 2024.
“Namun karena kami belum memperoleh gambaran yang utuh mengenai format, bentuk dan program badan haji tersebut, kami belum bisa berkomentar banyak. Tapi prinsipnya kami mendukung. Karena ide ini kan sebenarnya sudah lama digulirkan,” tutur Suhail.
Diketahui pengelolaan haji dan umroh pada pemerintahan Presiden Prabowo ditugaskan kepada badan khusus yang diketuai KH Mochamad Irfan Yusuf. Sebelumnya berada di bawah Dirjen PHU Kemenag.
Dibuka Prabowo, ditutup Menag
Lebih lanjut suhail mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto dijadualkan membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Da’i Indoesia- IKADI.
“Insya Allah Presiden Prabowo Subianto dijadualkan akan membuka Rakornas IKADI di Hotel Sahid. Sedang untuk penutupannya kami minta Menteri Agama yang baru Prof. DR. Nasaruddin Umar,” ujar Ketua Umum IKADI Dr. Ahmad Kusyairi Suhail.
Turut mendampingi Kusyairi memberikan keterangan antara lain, Sekjen Khairan Arif, Ketua Panitia Rubbyanto dan Ketua Pengarah (SC).
Lebih lanjut Kusyairi menjelaskan Rakornas yang belangsung selama tiga hari itu akan dihadiri oleh pengurus IKADI seluruh Indonesia. Baik di tingkat pusat, wilayah maupun daerah dengan jumlah sekitar 400 orang
“Sebelum pelaksanaan puncak, panitia juga menggelar beberapa kegiatan pra-Rakornas. Di antaranya Tabligh akbar di Jawa Timur dan Kalimantan Barat. Kemudian Lomba Dakwah Digital Nasional Ikadi (LDDNI),” tambah Kusyairi.
LDDNI merupakan program tahunan yang menjadi trendsetter da’i muda religius, yang dimulai sejak tahun 2022. Tahun ini memasuki gelaran yang ke tiga.
Lomba diikuti oleh anak-anak hingga dewasa muda. Dibagi ke dalam 2 kategori. Pertama kategori cilik, 6-12 tahun, putra dan puteri.Kedua kategori Gen-Z usia 17-25 tahun. Setiap peserta diwajibkan membuat video ceramah yang menarik dengan durasi maksimal 5 menit. Dengan tema: kuliner halal, persatuan bangsa dan makna hari pahlawan.
Selain itu juga akan digelar seri seminar dengan tema berbeda-beda. Yang pertama seminar internasional bertajuk, Peran Indonesia Menyongsong Kemerdekaan Palestina. Ikut memberikan materi pada sesi ini antara lain, Menteri Luar Negeri RI, Duta Besar Palestina untuk Indonesia dan dari PP IKADI sendiri.
Seri kedua, seminar mengenai ekonomi, bertema “Optimalisasi zPotensi Umat dalam Upaya Membangun Kemandirian Bangsa.” Sedangkan seri ketiga bertema kebangsaan guna mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan.
Tak kalah menarik adalah, Rakornas akan me-launching program Muallaf Center Ikadi (IKADI). Program ini dirancang untuk mengokohkan akidah umat Islam Indonesia dan menangkal pendangkalan aqidah dari upaya-upaya menjauhkannya dari ajaran agama.
Sedangkan pada acara pucak penutupan IKADI akan memberikan anugerah (award) kepada sejumlah tokoh nasional yang bergiat di bidang dakwah. Di antara Wapres periode 2019-2024 KH Ma’ruf Amin, Ketua DMI Jusuf Kalla, dan mantan Menlu Retno Marsudi.
Hal istimewa, IKADI akan merekomendasikan agar khatib khotbah Jumat didampingi oleh penerjemah bahasa isyarat. Sebagai uji coba, Ketum IKADI telah mempraktekkannya pada khotbah Jumat 25 Oktober 2024. Program ini didukung oleh Bazis DKI.*** (IL/pjmi)
Comment