RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Heavenly Culture World Peace and Restoration of Light (HWPL), organisasi non-pemerintah berbasis di Korea Selatan, menggelar Press Gathering bertajuk “Membangun Komunitas Perdamaian Dunia Melalui Kerjasama Regional” di Hotel Fave, Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2024).
Kegiatan yang dihadiri berbagai organisasi, termasuk kalangan hukum seperti PERWIRA dan PERHAKHI, Ikatan Guru Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dibuka dengan doa oleh KH Hamzah Ahmad, Sos, M.M dari FKUB.
Meyly, Public Relation HWPL dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa HWPL fokus pada perdamaian global dengan mengintegrasikan empat bidang utama, yaitu Public Relation, Pendidikan Perdamaian, Kerukunan Antaragama, dan Hukum Internasional.
“Kami ingin mensosialisasikan HWPL kepada masyarakat, bekerja sama dengan media, institusi pendidikan, organisasi keagamaan, dan pakar hukum untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Salah satu produk kami adalah Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (DPCW),” ungkapnya.
HWPL pertama kali memperkenalkan misinya di Indonesia pada tahun 2018, saat pendirinya, Lee Man-hee, terkesan dengan toleransi masyarakat Indonesia meskipun memiliki keberagaman budaya dan agama.
Danang Hidayatullah, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, Ikatan Guru Indonesia (IGI) telah memiliki kepengurusan di 37 Provinsi , tersebar di 514 Kab/Kota dan di Sekolah Indonesia Luar Negeri dengan jumlah anggota lebih dari 187.000 orang.
“Kami siap berkolaborasi dan bersinergi untuk mensosialisasikan pesan perdamaian melalui pendidikan dan menerapkan nilai nilai perdamaian di satuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.” Ujarnya.
Prof. Dr Elza Syarief, S.H, M.H, Ketua PERWIRA dan PERHAKHI, yang ikut hadir, mengungkapkan rencana mempertemukan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Man He Lee dalam rangkaian acara HWPL di tahun 2025.
“Indonesia adalah contoh keberagaman yang damai, dan dengan dukungan Presiden Prabowo, perdamaian dapat terus digaungkan, baik di dalam negeri maupun dunia,” ujar Elza.
Devi Taurisa, Ketua Umum Laskar Prabowo 08, menambahkan bahwa perdamaian harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan.
“HWPL memiliki program Pendidikan Perdamaian yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Perdamaian adalah landasan utama menuju persatuan bangsa,” tegasnya.
Deputi VII Badan Intelijen Negara, Wawan Purwanto, juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, perdamaian adalah hak segala bangsa dan harus dijaga melalui komitmen bersama.
“Perang hanya membawa nestapa, sedangkan damai itu indah. HWPL dapat menjadi jembatan untuk memperkuat hukum internasional dan menciptakan perdamaian global termasuk konflik di Palestina.” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, HWPL berharap dapat menciptakan gerakan perdamaian yang berkelanjutan di Indonesia dan dunia. Dengan kolaborasi lintas sektor, perdamaian global diharapkan dapat terwujud dan membawa dampak positif bagi semua pihak.
Dalam kesempatan HWPL Press Gathering tersebut, hadir pula Furqon Bunyamin Husein sebagai HWPL Publicity Ambassador.
Dalam testimoninya, dia memberi alasan mengapa tertarik dan bergabung sebagai HWPL Publicity Ambassador. Menurutnya, perdamaian yang dicita-citakan HWPL merupakan harapan semua manusia.
“Islam ITU salamah. Artinya damai. Oleh karena itu misi damai yang diprakarsai HWPL ini menjadi bagian penting yang harus didukung.” Ujarnya.
Selain itu, Pemimpin Redaksi yang telah bergabung sebagai Publicity Ambassador sejak 2015 ini berharap kepada HWPL untuk terlibat dalam penyelesaian konflik di Palestina.
“Saya apresiasi langkah HWPL yang terlibat dalam upaya penyelesaian konflik di Mindanao. Semoga HWPL dapat melanjutkan misi damainya di Palestina.” Harapnya.
HWPL Press Gathering di Jakarta ini dihadiri Rommel John Garces,
Chief Branch Manager HWPL Filipina yang memaparkan keberhasilan program HWPL di Filipina.[]
Comment