Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Kemacetan di Jambi?

Opini55 Views

 

Penulis: Teta | Sarjana Kesehatan

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Banjir yang melanda Kota Jambi pada 4 Oktober 2024 mengingatkan kita tentang pentingnya merawat dan menghormati alam. Fenomena ini bukan hanya sekadar bencana alam, tetapi juga cermin dari tindakan manusia yang kurang bijaksana.

Dalam perspektif Islam, kita diajarkan bahwa setiap kerusakan yang terjadi di muka bumi ini adalah akibat dari perbuatan tangan manusia, seperti yang diingatkan dalam Surah Ar-Rum ayat 41.

Pembangunan tanpa memperhatikan dampak lingkungan seringkali menjadi penyebab utama dari kerusakan ini. Betonisasi yang berlebihan dan minimnya ruang hijau menyebabkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah, sehingga volume air yang harus ditampung oleh sistem drainase menjadi jauh lebih tinggi.

Ironisnya, sistem drainase yang ada sering kali tidak dirancang untuk menangani volume air yang besar, sehingga banjir menjadi masalah yang berulang.

Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah besar yang menuntut tanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan umat dan lingkungan. Ketika banjir terjadi akibat kebijakan pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan, ini mencerminkan kelalaian dalam menjalankan amanah tersebut.

Prinsip dasar dalam kepemimpinan Islam adalah keadilan, tanggung jawab, dan perbaikan sistem yang rusak. Seorang pemimpin harus adil dalam memperhatikan kepentingan rakyat serta lingkungan. Oleh karena itu, setiap proyek pembangunan harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, seperti memastikan sistem drainase yang memadai.

Pemerintah dan masyarakat harus saling mengawasi dan menegakkan hukum untuk mencegah tindakan yang merugikan lingkungan.

Membangun infrastruktur dengan benar dan berkelanjutan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga tentang memastikan keberlanjutan untuk generasi mendatang. Infrastruktur yang baik adalah pondasi bagi masyarakat yang sejahtera dan lingkungan yang terjaga.

Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan yang merusak lingkungan adalah dosa besar. Oleh karena itu, menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah.

Bencana banjir ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Kita harus menutup segala tindak kemungkaran dalam pembangunan dan kembali kepada prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Islam, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memenuhi tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi.

Dengan demikian, kita tidak hanya akan terhindar dari bencana, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.[]

Comment