Hj.Himmatul Aliyah: Film G30S/PKI, Bukti Penghianatan Terhadap Bangsa

Berita484 Views
Hj. Himmatul Aliyah.[lapan6.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA –  Di era Orde Baru dulu, film Pengkhianatan G 30 S PKI menjadi langganan wajib untuk ditonton setiap tanggal 30 September, dan  kini pemutaran film tersebut justeru terjadi pro kontra oleh sebagian pihak. 
“Bahwa pada tanggal 30 September merupakan momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Saat ini banyak sekali upaya pemutarbalikan fakta sejarah peristiwa 30 September 1965.” Ujar Hj. Himmatul Aliyah di sela Nobar G30S-PKI tersebut.
Pemutaran film ini penting untuk mengajak generasi muda membaca sejarah. Ia menilai, sejak era reformasi sejarah, Pancasila, dan budi pekerti kurang diajarkan di bangku sekolah. Dia juga menyebutkan sejumlah alasan lain yang mendasari lembaganya perlu mengajak masyarakat menonton film tersebut.
Ada sejumlah fakta mengenai film G 30 S PKI yang belum diketahui oleh mereka yang belum menonton, terutama generasi yang kini berusia 20 tahun ke bawah – mengingat film ini disetop penanyangannya sejak tahun 2002, usai masa reformasi.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh salah satu Caleg (calon legislative,red) DPR-RI dari Partai Gerindra Dapil 8 Wilayah Jakarta Selatan,  Jakarta Pusat dan Luar Negeri, Hj.Himmatul Aliyah, S.Sos, M.Si saat menghadiri Nobar Film G30S/PKI yang digelar oleh Karangtaruna RW 01 Ragunan dan Lapan6Online dengan Tema “Ogah Lupa Sejarah! Nobar Nyok Film G30S/PKI” di Lapangan RW 01 Ragunan, Jakarta Selatan, Ahad (30/09/18). 
Dalam kesempatan tersebut, Hj.Himma mengatakan, ”Menurut saya ya harus terus diadakan pemutaran film ini sebagai warning bagi kita khususnya bagi anak-anak generasi muda yang mungkin belum pernah menonton film ini. Saat ini sejarah seperti ini sudah tidak ada dalam pelajaran sejarah di sekolah sehingga hal ini tentunya baik untuk mereka mengetahui sejarah bangsa tentang pemberontakan dan penghianatan terhadap bangsa  yang tidak diulas dalam pelajaran-pelajaran disekolah, “ jelasnya.

“Saat ini sejarah seperti ini sudah tidak ada dalam pelajaran sejarah di sekolah sehingga hal ini tentunya baik untuk mereka mengetahui sejarah bangsa tentang pemberontakan dan penghianatan terhadap bangsa  yang tidak diulas dalam pelajaran-pelajaran di sekolah,”

”Ya harapannya agar warga masyarakat selain mendapatkan suatu pelajaran sejarah juga dapat makin mengeratkan persatuan dan kesatuan di antara warga sehingga bila ada ideologi-ideologi yang akan dihidupkan kembali khususnya idiologi komunis tidak mendapatkan tempat karena memang adanya pengetahuan dan dicegah oleh warga,” tambahnya.
Dengan adanya pro kontra oleh sebagian pihak terkait Nobar Film G30S/PKI tersebut, baik atau tidak jika film ini diputar berulang-ulang? Hj.Himma menjelaskan,”Sungguh baik ya menurut saya. Seperti yang kita ketahui, di negara Jerman sekali pun yang demokrasinya sudah baik itu, kekejaman Nazi diperingati setiap tahun untuk mengingatkan bahwa  itu sangat berbahaya. Oleh karna itu tidak salah juga jika di Indonesia, penghianatan-penghianatan ini harus terus menerus ditayangkan untuk mengingatkan kita semua, terutama ideologi ini tidak bisa dibunuh dan juga dapat berkembang dan terus berkembang. Sehingga, untuk mencegah ideologi ini terus berkembang maka kita harus waspada,” pungkasnya. [Aniek/Mae]

Comment