Henyk.[Dok/pribadi] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Belum selesai luka Ghouta, kini kaum muslimin kembali tergores luka. Douma sebuah distrik di Suriah sabtu kemarin dihujani serangan kimia oleh pasukan Basar Al Asad dan Rusia. Sekitar 70 korban meninggal dan kebanyakan yang lainnya luka luka. (bbc.com)
Miris memang, saat penduduk Indonesia digegerkan dengan puisi ibu Indonesia dan perpres tenaga kerja asing. Saudara kita di douma menderit, merintih memanggil pertolongan kita. Dua hari telah berlalu, dan tidak ada satupun media massa negeri ini yang memberitakan tentang Douma. Yang ada hanya kunjungan-kunjungan mengendarai motor, membagi sembako dll. Dimana rasa persaudaraan yang katanya negeri cinta damai ini? Paling tidak dimana rasa kemanusiaan yang ada?
Bukankah Rosulullah SAW bersabda
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رَوَاهُ مُسْلِمٌ).
Artinya: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).
Jadi, jika Douma diserang mereka adalah saudara kita, mereka adalah bagian dari tubuh kita, yang sudah semestinya kita merasakan kesakitan mereka. Ibarat sebuah tubuh, jika ada anggota badan yang sakit maka tubuh yang lain akan mencarikan obatnya.
Obat bagi Douma bukanlah sekedar bantuan obat-obatan dan makanan. Tapi mereka butuh jaminan keamanan. Mereka butuh pengiriman pasukan. Mereka butuh uluran tangan kita untuk membantu menghadapi musuh mereka. Karena musuh mereka adalah musuh kita juga.
Masalah ini tidak akan pernah berakhir. Akan akan terus berlangsung. Sebagaimana masalah umat islam di Myanmar yang kemaren juga sempat terombang ambing oleh laut. Yang akhirnya ditolong oleh warga Aceh. Mereka adalah sekelumit masalah dari banyaknya masalah. Jika saja pelindung umat islam seperti Umar bin Khatthab ada, tidak ada lagi bangsa yang berani menyakiti kaum muslimin.
Semoga semua orang bisa segera sadar. Kita tidak hanya membutuhkan sekedar ganti pemimpin tiap 5 tahun sekali. Tapi yang kita butuhkan adalah seorang pemimpin seperti Umar bin Khatthab yang bisa melindungi kaum muslimin seluruh dunia.
Penulis: Henyk
Seorang dosen swasta di Ngawi, Jawa Timur
Comment