RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menanggapi polemik akan dihapuskannya mata pelajaran sejarah dalam penyederhanaan kurikulum yang tengah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Wacana ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat pendidikan, terutama guru, dan akademisi. Komisioner Bidang Pendidikan, KPAI, Retno Listyarti menilai wacana untuk menjadikan mata pelajaran sejarah sebagai pilihan (tidak wajib) di jenjang SMA, bahkan menghapus di jenjang SMK adalah tidak tepat. Semua anak, menurut Retno, baik di jenjang SMA ataupun SMK berhak mendapatkan pembelajaran sejarah dengan bobot dan kualitas yang sama. (https://www.medcom.id/pendidikan).
Pemahaman sejarah yang benar sangat penting bagi siswa. Sejarah dapat pembelajaran bagi peserta didik ke depan. Mengambil teladan dan meninggalkan hal yang negatif. Sejarah juga bergantung yang merumuskan atau menuliskannya. Juga dipengaruhi lingkup politik yang dominan ketika sejarah itu ditulis. Maka penting untuk memahami sejarah secara benar dibenak peserta didik.
Begitu pun mengenai sejarah Islam sendiri. Islam memandang sejarah bukan sebagai sumber hukum atau pemikiran. Panduan seorang muslim dalam kehidupan adalah Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Sejarah dapat dijadikan pendukung atau objek pemikiran. Sejarah dapat dijadikan bukti nyata tentang suatu kejadian, ide dan peradaban. Misalnya sejarah tentang jejak Islam di Nusantara. Peradaban yang tersebar luas di berbagai wilayah dunia termasuk di Nusantara. Adanya bukti-bukti peninggalan sejarah Islam di Nusantara.
Sejarah Islam bagian dari pendidikan Islam. Maka penting untuk menanamkan sejarah yang benar, tepat dan apa adanya kepada peserta didik. Agar mereka terpahamkan tentang sejarah Islam yang sebenarnya. Mengambil teladan atau mengamalkan dalam kehidupan.
Dapat dilakukan dengan terus belajar Islam. Peran negara harusnya untuk memberikan pencerdasan tentang sejarah tersebut di tengah masyarakat termasuk di bidang pendidikan. (*HM)
*Penulis dari Kota Palangka Raya
Comment