RADARINDONESIANEWS.COM, BANDUNG – DPP Partai Golkar akhirnya menetapkan Kader Partai Nasdem yang juga Walikota Bandung sebagai Calon Gubernur dari Partai Golkar.
Keputusan DPP Golkar tersebut disambut suka cita oleh Emil (panggilan Ridwan Kamil,red) dan para pendukungnya karena kekahwatiran kekurangan kuota Partai pendukung telah terpenuhi dengan masuknya Golkar. Sebelumnya PKB dan PPP sudah lebih dahulu mendukung Emil.
Disisi lain keputusan DPP Golkar tersebut mengundang reaksi kecewa dari kader Golkar di Jawa Barat, salah satu pendukung militan Kang Dedi Mulyadi adalah Ormas pendiri Golkar yaitu Kosgoro1957 Jabar.
“Kang Dedi telah mengikuti semua tahapan sesuai juklak 06 DPP Partai Golkar untuk menjadi calon Gubernur dari Partai Golkar, mulai dari tahapan penjaringan, penyaringan, rakerda terakhir Rapimda yang dikuti oleh 27 DPD Partai Golkar Kota/Kab se Jabar” Jelas Samsul Hidayat Wasekjen Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 yang juga kader Golkar Jawa Barat.
Samsul menambahkan bahwa seluruh tahapan tersebut diabaikan, dikhianati dan dilanggar justru oleh DPP partai Golkar, sungguh ironis.
“Sebagai kader Golkar saya mempertanyakan apa yang sudah dilakukan oleh Tuan Ridwan Kamil untuk Partai Golkar? bukankah setetes keringatpun dari tuan tak pernah terjatuh untuk perjuangan membesarkan Golkar di Jabar ?”
Di sela persiapan gelar budaya dalam rangka HUT Partai Golkar ke 53 di Gedung DPD Partai Golkar Provinsi Jabar Dedi Mulyadi menyatakan kekecewaannya dan masih menunggu keputusan formal tersebut, sebagai kader menurutnya akan menyerahkan juga mengembalikan semua keputusan tersebut kepada kader Golkar dalam forum pleno DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
Dedi belum memutuskan langkah apa kedepan terkait dengan kelangsungan pencalonannya.Selama kepemimpinan Dedi Mulyadi elektabilitas Golkar di Jawa Barat semakin meningkat, sebagai kepala daerah Dedi mulyadi dianggap sangat berhasil dalam membangun Purwakarta dari segala sisi terbukti dengan tingkat kepuasan masyarakat yang sangat tinggi.
“Golkar dikhawatirkan hanya akan dikurung disangkar emas, kekhawatiran ini bukan tanpa alasan Nasdem sebagai pengusung utama Ridwan Kamil sadar benar akan suara minor dari umat Islam di Jabar, maka Bupati Tasik yang juga politisi PPP Uu Ruzhanul Ulum sebagai solusi, sehingga Golkar hanya pelengkap” tegas samsul.
Daniel Mutaqin putra dari Yance mantan ketua DPD Golkar Jabar yang digadang Golkar sebagai wakilnya RK dan dipresepsikan akan meraup suara Pantura.
Namun Nasdem nampaknya sudah memperhitungkan di Pantura ada beberapa kepala daerah dari PDIP (Kab.Cirebon, Kab.Kuningan, Kab.Majalengka, dan wakil Bupati Subang) dan Pantura hingga kini masih basis PDIP yang tentu akan militan memperjuangkan Cagub dari PDIP, belum lagi perpecahan akar rumput Golkar apabila Dedi Mulyadi berangkat dari PDIP atau Gerindra, karena pengalaman Pilkada DKI 2017 pemilih Golkar yang tidak suka Ahok lari ke AHY dan Anis dan Pilpres 2014 sosok JK mendapatkan dukungam luar biasa dari kader Golkar. Dengan alasan itu Nasdem akan lebih aman mengambil wakilnya dari PPP yaitu Uu. [TWS]
Comment