Generasi Terbaik Al-Qur’an dan Seribu Bulan Ramadhan

Opini645 Views

 

 

 

Oleh: Cecep Y Pramana, Kolomnis Dan Motivator Muslim

__________

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Abu Musa al Asy’ari meriwayatkan sabda Rasulullah SAW. “Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Alquran seperti buah Utrujjah, baunya harum dan rasanya enak. Sedang orang mukmin yang tak suka membaca Alquran bagaikan buah Tamr, tak ada baunya dan rasanya manis….”. (HR Bukhari Muslim)

Sebuah perumpamaan yang indah. Mukmin yang mencintai alquran harumnya sangat wangi dan rasanya sangat enak. Maka sangat wajar, malam lailatul qadar sangat mulia.

Nilainya secara personal mengalahkan seribu bulan yang komunal yang terdiri dari puluhan ribu malam lainnya. Sebuah perbandingan yang sangat jelas menuntun kita untuk makin dekat dengan alquran.

Generasi-generasi pertama yang dekat dengan alquran memiliki kualitas yang terbukti mengalahkan puluhan ribu orang, berbagai kaum di berbagai dunia dengan penaklukan-penaklukan yang dilakukan pada masa sahabat.

Jiwa-jiwa yang terpatri dengan alquran tak gentar berhadapan dengan apapun, tak takut melampaui berbagai rintangan apapun, tak menyerah di depan tantangan apapun, dan memiliki cita-cita yang tak terukur oleh usia mereka.

Kekal terukir dalam tinta emas sejarah. Generasi-generasi alquran tersebut mampu memberikan sumbangan riil kepada peradaban manusia dan kemudian dikenang oleh orang yang datang setelahnya.

Keistimewaan lainnya malam lailatul qadar adalah bahwa di malam tersebut para malaikat Allah turun mengawal kalam-Nya yang suci yang diturunkan untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya.

Malaikat-malaikat tersebut jumlahnya sangat banyak. Menjejali semesta dengan keramaiannya, memenuhi langit dan menutupinya. Serempak turun ke bumi dipimpin oleh Jibril alaihissalam kekasih Allah, pimpinan para malaikat.

Mereka membawa kedamaian ke bumi hingga fajar menyingsing. Kedamaian yang hanya Allah SWT saja yang ketahui hakikatnya.

Kedamaian yang sanggup meredam segala keburukan malam itu. Kedamaian yang dititahkan untuk mengiringi kemuliaan malam tersebut.

Malam yang bersentuhan dengan kalam yang dimuliakan dari Sang Maha Mulia. Fajar baru menyingsing memberikan harapan kebaikan bagi para makhluk-Nya. Khususnya mereka yang memburu kemuliaan di malam tersebut dengan memuliakan alquran.[]

Comment