Forum Kajian Ibu Sholihah, Yayasan An Nahdhoh Gelar Parenting Day

Daerah, Jawa Timur185 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, PROBOLINGGO – Anak adalah amanah, titipan yang kelak kita akan di mintai pertanggung jawaban atas amanah itu. Untuk bisa menjadikan mereka anak yang sholih, kita perlu mempersiapkan sejak awal, yaitu dimulai dari memilih jodoh.

Demikian dikatakan ustadzah Ummu Afaf selaku pembina Pesantren Tahfidz dalam Forum Kajian Ibu Sholihah yang digelar Yayasan An Nahdhoh dalam acara Parenting Day di TPQ An Nahdhoh Tegalsiwalan, Probolinggo, Ahad (18/8/24).

Ummu Afaf menambahkan, kriteria memilih jodoh yang paling utama adalah dari agamanya, di samping fisik, harta dan keluarga. Memiliki visi misi yang sama (Islam) sehingga akan membentuk pribadi anak sesuai yang diharapkan, yaitu anak yang sholih.

Dia mengutip ayat Al Quran: “Dan Ketahuilah bahwa harta dan anak-anak kamu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (Surat Al-Anfal : 28)

Beliau juga menjelaskan bahwa saat ini anak banyak menjadi cobaan bagi orang tuanya. Banyak anak-anak bermasalah dengan pergaulan bebas, mabuk-mabukan, bunuh diri dan lain-lain.

“Kita juga harus membentuk kepribadian mereka dengan aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap) yang benar, yaitu sesuai dengan islam.Karena saat kita mengenalkan pada mereka aqliyah yang benar (Islam) maka pola sikap mereka akan sesuai dengan aqliyah nya. Misalnya pembiasan memakaikan kerudung bagi putri kita saat keluar rumah.” begitu penjelasan beliau.

Menurut ustadzah ini, ada beberapa poin penting dalam mendidik anak, di antaranya:

1. Nasihat. Memberikan nasehat (Aqliyah).

Jangan bosan untuk memberikan nasehat yang baik, atau menegur saat melakukan kesalahan jadi tidak memarahi atau menghakiminya. Menceritakan dongeng menjelang tidur, dengan cerita-cerita yang memotivasi menjadi pribadi yang baik, misalnya menceritakan sifat Rosulullah.

2. Pembiasaan

Membiasakan anak sejak dini dengan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran Islam, dengan telaten, sabar dan terus menerus, sampai menjadikan itu suatu kebiasaan bagi mereka.

3. Memberi Hadiah.

Saat anak melakukan kebaikan sekecil apapun, kita bisa memberikan apresiasi berupa hadiah atau pujian, yang bisa membuat mereka semangat untuk terus melakukan kebaikan.

4. Memberi Hukuman.

Buat kesepakatan bersama anak, saat anak melakukan kesalahan atau melanggar aturan. Sehingga anak faham kenapa dia mendapatkan hukuman.

5. Memberi Keteladanan.

Jangan menyuruh melakukan kebaikan pada anak, sementara kita sendiri tidak melakukan nya. Karena anak adalah makhluk peniru terhebat.

“Mendidik anak menjadi sholih  membutuhkan tiga pilar; keluarga, masyarakat, dan negara. Tanpa peran negara mustahil semua itu akan terwujud. Sebab negaralah yang bisa menjamin pendidikan yang murah dan berkualitas.” Imbuh ya.[]

Comment