RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Crane proyek double double track (DDT) ambruk di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/2). Menurut kesaksian seorang warga yang juga Ketua RW 006, Muhammad Alwi, peristiwa ambruknya crane itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Peristiwa yang menewaskan 4 orang ini sempat mengagetkan warga sekitar lokasi kejadian. Keempat korban tewas, yakni Jaenudin (44), Dami Prasetyo (25), Jana Sutisna (44), dan Joni (34), seluruhnya pekerja dalam konstruksi tersebut.
“Korban seluruhnya 4 orang, 2 orang meninggal di lokasi, 2 orang lainnya meninggal di RS Premier Jatinegara,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Supandi di lokasi kejadian.
Untuk keperluan autopsi, saat ini keempat korban sudah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kompol Supandi, mengatakan saat itu lima pekerja sedang menaikkan bantalan rel (girder) menggunakan crane. Bantalan rel saat itu sudah berada di atas dan dalam proses pemasangan.
“Namun dudukannya tidak pas sehingga bantalan rel jatuh menimpa korban,” kata Supandi.Meski begitu, tidak ada perjalanan kereta api yang terganggu akibat kecelakaan ini.
“Dan tidak mengganggu perjalanan kereta baik kerata jarak jauh maupun Commuter Line,” kata Humas PT KAI Daops I Edi Kuswoyo seperti dikutip kumparan.
Kecelakaan ini juga menambah deretan kasus kecelakaan kerja sektor konstruksi. Sepanjang 2018 ini, telah terjadi setidaknya 3 kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi.
Sebelumnya pada Senin (22/1), beton proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, roboh. Akibat peristiwa ini 5 orang pekerja terluka. Sementara pada Selasa (2/1) girder beton di proyek tol Antasari-Depok, patah akibat terbentur ekskavator.[Kum]
Comment