F.Diah*: Endemik Virus Corona dan Bukti Sempurnanya Aturan Islam

Berita, Opini715 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA Pemberitaan media akhir-akhir ini diramaikan dengan endemiknya Virus Corona. Virus ini terus menyebar dan menjadikan negara-negara di dunia waspada.

Sekitar 25 Negara mengkonfirmasi keberadaan warga negaranya positif terpapar virus yang berasal dari China tersebut. Karena wabah yang ditimbulkan virus tersebut sangat luad, badan Kesehatan Dunia PPB (WHO) menetapkannya sebagai darurat global.

Sementara di Indonesia belum ada yang terkonfirmasi spesifik terinfeksi. Ketua Institut biologi molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio menyebutkan, kemungkinan virus korona telah masuk ke Indonesia. Namun, peralatannya kurang canggih sehingga tidak bisa mendeteksi(www.indozone.id).
        
Beberapa negara sudah melakukan tindakan tegas. Tindakan yang diambil adalah pelarangan masuknya turis China atau barang-barang dari China. Namun Indonesia, dinilai lambat dalam bertindak.

Sikap tersebut menimbulkan banyak kontra di tengah masyarakat. Pemerintah Indonesia baru memutuskan untuk menutup penerbangan dari dan ke daratan utama China.

Keputusan ini akan diberlakukan mulai Rabu, 5 Februari 2020 (kompas.com). Sebelumnya, tidak ada pelarangan masuknya warga China ke Indonesia karena alasan pariwisata dan investasi.

Kementerian Pariwisata menyatakan tidak melarang turis China berkunjung ke Indonesia (ayobandung.com).
   
Sikap pemerintah ini menunjukkan betapa pentingnya investasi dan pariwisata.

Meskipun bisa jadi memberi dampak negatif bagi warga negara. Kondisi ini wajar terjadi, mengingat Indonesia memiliki hubungan investasi dengan China.

Kondisi tersebut tidak terlepas dari sistem kapitalisme yang menguasai dunia. Orientasi Negara bukan untuk memberikan perlindungan total bagi masyarakat.

Pengaturan terhadap urusan rakyat bukan didasarkan pada prinsip pelayanan, melainkan menggunakan pertimbangan untung rugi. 

Kapitalisme memandang bahwa negara merupakan ladang bisnis berbasis politik. Dengan karakter bawaan seperti ini,

jelas bahwa penerapan sistem kapitalisme  tidak akan mampu menjamin kesejahteraan bagi rakyat. Rakyat membutuhkan sistem lain yang mampu menjamin kelangsungan kehidupannya.
       
Islam adalah sistem yang mampu memberikan pengaturan terbaik bagi manusia.

Pengaturan oleh Islam sesuai dengan fitrah manusia sehingga akan mendatangkan kebaikan, termasuk pengaturan yang berkaitan dengan wabah penyakit.

Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kamu memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka janganlah tinggalkan tempat itu”. (HR. Bukhari).
       
Maraknya penyebaran virus corona memberikan pembelajaran bagi kita, bahwa aturan Allah itu sempurna. Aturan tersebut  cocok diterapkan di zaman kapan pun, termasuk di era modern saat ini, sesuai dengan penerapan hadits di atas.

Rasulullah SAW menerapkan metode karantina untuk mencegah wabah tersebut menjalar ke negara lain.

Rasulullah mendirikan tembok di sekitar daerah yang terjangkit wabah dan mengabarkan kepada mereka yang bersabar dan tinggal akan mendapatkan pahala sebagai mujahid di jalan Allah. Sementara mereka yang melarikan diri dari daerah tersebut diancam malapetaka dan kebinasaan.

Waspada pada wabah lepra juga dikenal luas pada masa hidup Rasulullah SAW. Rasulullah menasihati masyarakat agar menghindari penyakit menular tersebut. Dari hadis Abu Hurairah, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Jauhilah orang yang terkena lepra, seperti kamu menjauhi singa.”

Di masa ke Khalifah Umar bin Khattab, wabah kolera menyerang Negeri Syam. Khalifah Umar bersama rombongan yang saat itu dalam perjalanan menuju Syam, terpaksa menghentikan perjalanannya.

Umar pun meminta pendapat kaum muhajirin dan kaum anshar untuk memilih melanjutkan perjalanan atau kembali ke Madinah.

Sebagian dari mereka berpendapat untuk tetap melanjutkan perjalanan dan sebagian lagi berpendapat untuk membatalkan perjalanan.

Umar pun kemudian meminta pendapat sesepuh Quraisy, yang kemudian menyarankan agar khalifah tidak melanjutkan perjalanan menuju kota yang sedang diserang wabah penyakit. 

Begitulah Islam mengajarkan upaya – upaya preventif dan kuratif menghadapi wabah atau virus penyakit. Semakin jelas bahwa Islam bukanlah sekedar agama yang hanya mengajarkan aturan beribadah pada Pencipta saja, akan tetapi Islam adalah agama yang menjadi pegangan dalam menyelesaikan seluruh persoalan hidup manusia, termasuk mengatasi merebaknya wabah penyakit.

Dalam kasus endemi virus corona, selayaknya pemerintah bertindak tegas dengan melarang warga bepergian ke China. Yang lebih penting lagi adalah mencegah seluruh warga China yang masuk ke negeri ini tanpa mempertimbangkan untung rugi secara ekonomi, yaitu demi berlanjutnya investasi.

*Mahasiswa S1 Teknik Sipil

Comment