Erick Thohir: Masa Musisi Indonesia Tidak Boleh Naik Kelas? Ini Komentar Once Mekel, Mantan Vokalis Dewa19

Nasional628 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Abdi Negara Nurdin yang populer sebagai Abdee Negara, terpilih menjadi Komisaris Independen Telkom Indonesia, yang diumumkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, usai Rapat Umum Pemegang Saham PT Telkom Indonesia Tbk, pada Hari Jumat, 28 Mei lalu. Sejak itu kompetensi Abdee dipertanyakan masyarakat luas, baik oleh netizen di media sosial maupun melalui pemberitaan dimedia massa. Apa penjelasan Erick Thohir?

“Dalam konteks pengangkatan pasti ada kontroversi. Tapi percayalah bahwa kami melakukan yang terbaik. Masa musisi Indonesia nggak boleh naik kelas?” tandas Erick Thohir dihadapan sejumlah media, pada Rabu siang (02/06/21).

ET, inisial nama menteri BUMN ini, menguraikan bahwa, kompetensi jajaran Dewan Komisaris Telkom, dapat dilihat dari rekam jejak mereka. Ada ahli hukum, seorang pengacara, Bono Daru Aji. Ada pula Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas yang dikenal inovatif.

Bagaimana dengan kompetensi Abdee Negara? Musisi dengan segudang pengalaman dalam dunia kreatif, bisnis dan korporasi ini, memiliki sejumlah perusahaan yang didirikannya, yang mengindikasikan bahwa Gitaris Slank sejak 1997 itu, memahami berbagai hal yang dibutuhkan oleh Telkom di era digital untuk pengembangan kontent dan meningkatkan kinerjanya, seperti; pengalaman dan pemahamaan Abdee tentang teknologi komunikasi, bisnis digital, startup, creative content hingga delivery content.

“Pemilihan komisaris pasti ada alasannya. Sejak awal bulan Januari 2020, banyak yang bilang saham Telkom turun, buktinya saat ini saham Telkom naik lagi. Karena upaya agar telkom tak hanya terjebak jadi bisnis suara atau text massages yang sudah gratis. Telkomsel harus menjadi perusahaan digital company.Telkomsel jangan jadi sapi perah dividen saja,” terang Erick Thohir, pemilik klup sepakbola asal Inggris, Oxford United bersama Anindya Bakrie dan memiliki klub Intermilan, hingga tahun 2019 lalu.

Rekan sesama musisi Abdee, Once Mekel, mantan vokalis Dewa19 ini, pun urun rembug menyoal kompetensi Abdee Negara sebagai Komisaris Independen Telkom, yang kelak akan bekerja mengawasi kinerja dan memberi nasehat pada direksi untuk pengembangan data base dan konten digital Telkom.

“Jangan meremehkan musisi. Menurut saya Abdee memiliki integritas dan mengerti tentang seluk beluk dunia usaha dan aturannya, khususnya dunia bisnis digital. musik kan industri juga. dan industri musik modern dekat dengan tehnologi, pengelolaan data dan komunikasi,” terang Once, yg menjabat sbg salah satu pimpinan PT. Jagonya Musik & Sport Indonesia sejak 2014 silam hingga sekarang dan juga merupakan anggota Board of Directors AMI Awards.

Once juga mengemukakan bahwa mungkin menurut sebagian orang, gelar dan jabatan di perusahaan lain lebih pantas dijadikan modal menduduki posisi tertentu. Pada kenyataannya sering ini tidak sejalan dengan prestasi. minim terobosan yg berarti. apalagi jika memang jenis usahanya berbeda. Mengenal peta usaha bersangkutan mutlak diperlukan tapi inovasi biasanya lahir dari pribadi yang memiliki inisiatif, kreatif, peka terhadap aspirasi dan mampu mengkomunikasikannya dengan baik.

Fakta kompetensi Abdee Negara, pria kelahiran Donggala, 28 Juni 1968 sesungguhnya bisa dilihat melalu rekam jejak yang mudah dikonfirmasi. Sebut saja misalnya, Abdee pernah menjadi Dewan Pakar Ditjen HKI – Kemkumham 2013- 2014 yg menghasilkan UU 28 2014 tentang Hak Cipta.

Pada tahun 2014 Abdee masuk dalam tim pokja pembentukan Dewan Pengawas Lembaga Manajemen Kolektif atau LMKN. Sebuah lembaga yg bertugas mengurus royalti performance rights para pencipta lagu, musisi dan produser. Kemudiam menjadi Pengawas LMKN 2015-2016.

Abdee juga memprakarsai dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), dan kemudian duduk menjadi Penasehat BEKRAF 2015 -2019.

Melihat kiprah Abdee tersebut, Once Mekel, alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1989 ini, meyakini bahwa, Abdee memiliki kompetensi untuk menempati posisi Komisaris Independen Telkom, dimana tugasnya mengawasi dan mensupervisi perusahaan agar sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik, serta mensupervisi agar perusahaan plat merah itu, memiliki strategi bisnis yang tepat dan efisien sesuai dengan harapan masyarakat.

Lebih jauh soal alasan memilih komisaris dari beragam latar-belakang pengalaman dan kompetensi, Erick menjelaskan bahwa Telkom harus menjadi service company di era industri digital, seperti data base atau konten kreatif dan lain lain.

“Kita punya tower terbaik di Indonesia. Kenapa kita kalah bersaing? Kenapa tidak bangun data centre. Karena itu, pemilihan komisaris kita memasukkan, lawyer, memberikan kesempatan pak bambang yang pernah menjadi menteri keuangan dan bappenas, Kenapa ada perwakilan masyarakat yaitu musisi. Apa salahnya telkom berpihak pada konten lokal. Dalam indihome banyak channel yang harus diperbaik, musik unplugged, konser virtual untuk musisi Indonesia agar punya panggung,” pungkas Erick yang berupaya meyakinkan kompetensi Dewan Komisaris baru PT. Telkom Indonesia Tbk.

Di mana komisaris yang bertugas mengawasi kinerja Telkom secara khusus maupun secara umum, sekaligus memberi saran terhadap direksi, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Kini, Abdi Negara Nurdin, selain menjabat sebagai Komisaris Telkom juga tercatat menduduki jabatan di beberapa perusahaan. Sebut saja jabatan Komisaris PT Sugih Reksa Indotama sejak tahun 2020 dan Komisaris PT Negara Sains Ekosistem sejak tahun 2021. Sebagai Co-Founder dan Founder di PT Hijau Multi Kreatif, Maleo Music, dan Give.ID.[]

Comment