Elon Musk Akhirnya Menyerah Usai Kebohongannya Dibongkar Habis

Internasional271 Views

 

 

RADARINDPNESIANEWS.COM, JAKARTA – Elon Musk mengakhiri gugatannya ke OpenAI. Langkah tersebut dilakukan tak lama setelah pembuat ChatGPT membongkar kebohongan Musk di depan umum.

Musk diketahui ikut mendirikan OpenAI tahun 2015.  Namun kemudian tak ikut lagi dalam operasional perusahaan sejak 2018.

Pada Februari lalu, Musk menggugat OpenAI dengan tuduhan meninggalkan misi awalnya sebagai perusahaan nirlaba. Gugatan tersebut meminta OpenAI bersama dua pendirinya, Sam Altman dan Greg Brockman, membayar tiap keuntungan dari bisnis.

Namun OpenAI tak tinggal diam. Perusahaan membantah dan mengunggah postingan yang membeberkan isi email Musk di masa lalu.

Email-email tersebut bertentangan dengan gugatan Musk. Di dalamnya terkuak permintaan Musk pada OpenAI untuk menghasilkan uang agar dapat mendanai sumber daya komputasi, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (12/6/2024).

Tak lama setelahnya, pengacara Musk membatalkan gugatan tersebut. Namun tak dijelaskan alasan pembatalannya.
Sebelumnya, Musk memang telah berkali-kali mengkritik dan menyindir apapun yang dilakukan OpenAI. Terakhir terkait kerja sama Apple untuk integrasi ChatGPT dengan Siri.

“Jika Apple mengintegrasikan OpanAI di tingkat OS, maka perangkat Apple akan dilarang di perusahaan saya. Ini jadi pelanggaran keamanan yang tidak bisa diterima,” jelas Musk dalam sebuah postingannya.

Musk juga pernah menuding pengembangan teknologi kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI) OpenAI untuk memaksimalkan keuntungan.  Sebaliknya, perusahaan mengatakan aksi Musk sebagai tindakan cemburu karena sudah tak terlibat di OpenAI

Bos ChatGPT Skakmat Elon Musk
Dilaporkan sebelumnya, salah satu eksekutif OpenAI membantah klaim yang diajukan Elon Musk dalam sebuah gugatan.

Chief Strategy Officer OpenAI Jason Kwon mengatakan, CEO Tesla itu kesal karena dia tidak lagi menjadi bagian dari startup kecerdasan buatan (AI) yang mendulang popularitas tersebut.

“Kami yakin klaim dalam gugatan ini mungkin berasal dari penyesalan Elon karena tidak terlibat dengan perusahaan sampai saat ini,” tulis Kwon dalam memo internal, Senin (4/3/2024) lalu.

“Sangat mengecewakan melihat Elon mengambil tindakan terhadap perusahaan yang ia bantu dirikan, terutama mengingat kerjasama eratnya dengan beberapa dari Anda yang masih di sini bekerja untuk mencapai misi tersebut,” imbuhnya.

Elon Musk menggugat OpenAI dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah mengancam nasib manusia lewat tool AI yang dibuat.

Sejak merilis chatbot ChatGPT ke publik pada akhir tahun 2022, OpenAI telah menjadi salah satu startup ‘terpanas’ di dunia dengan valuasi lebih dari US$80 miliar.

Struktur “capped-profit” perusahaan yang berbelit-belit mengakibatkan Altman sempat digulingkan oleh dewan direksi pada akhir tahun lalu, sebelum akhirnya terjadi keributan di kalangan investor dan karyawan yang membuat dia kembali ke posisinya dengan cepat.

Musk telah lama menginginkan pengakuan atas peran pentingnya dalam penciptaan OpenAI, dan dia menghabiskan sebagian besar tuntutan hukumnya untuk menceritakan versinya tentang kejadian tersebut.

Pengacaranya mengatakan dalam gugatannya bahwa Musk didekati oleh Altman dan salah satu pendiri OpenAI Greg Brockman pada 2015 lalu. Dan dia setuju untuk membentuk laboratorium nirlaba yang akan mengembangkan kecerdasan umum buatan, atau AGI, di luar lingkup korporat.

Pengacara Musk mengatakan klien mereka menyumbang lebih dari US$15 juta untuk OpenAI pada 2016, di mana jumlah itu lebih banyak dari donatur lainya. Ia juga membantu startup tersebut membangun tim yang terdiri dari orang-orang terbaik.

Secara total, Musk menginvestasikan lebih dari US$44 juta ke OpenAI dari tahun 2016 hingga September 2020, menurut gugatan tersebut.

Selain itu, Musk menyewa ruang kantor awal untuk OpenAI dan membayar biaya sewa bulanan. Dia juga hadir untuk pencapaian penting perusahaan.

Kwon tidak membantah peran penting Musk di awal-awal OpenAI berdiri, namun dia menambahkan beberapa detail lainnya. Misalnya, Kwon menulis bahwa Musk pernah mengindikasikan bahwa ia memerlukan kontrol awal penuh dan ekuitas mayoritas dan kemudian menyarankan agar OpenAI bergabung dengan Tesla.

“Kami tidak berpikir pendekatan mana pun tepat untuk misi ini,” tulis Kwon.

Dalam memo tersebut, Altman menyebut Musk sebagai pahlawan perusahaan dan mengatakan bahwa dia merindukan versi lama salah satu pendirinya itu. Namun dia mengatakan misi perusahaan terus berlanjut.[]

Comment